Suara.com - Reaksi publik, khususnya pendukung Prabwo Subianto -Sandiaga Uno setelah Pilpres 2019, membuat bertanya-tanya Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Ia membandingkan reaksi mereka terhadap hasil Pilpres 2019 dengan hasil Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurutnya, ada perbedaan yang mencolok dari reaksi mereka terhadap kedua momen tersebut.
Gus Nadir menuliskan, setelah Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok gagal mempertahankan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan digantikan Anies Baswedan, banyak orang mengklaim hasil pilkada itu diperkenankan oleh Tuhan.
Sementara ketika Prabowo Subianto gagal menggantikan Jokowi sebagai presiden lewat Pilpres 2019, sebaliknya, mereka menyebut bahwa hasil pemilu tidak mendapat rida dari Tuhan.
Gus Nadir lantas mempertanyakan maksud di balik warga yang disinyalir menerapkan standar ganda itu.
"Pilkada DKI:
Allah meridai perjuangan kami. Allah memuliakan Anies dan menghinakan Ahok.
Pilpres:
Sejak kapan yang menang itu pasti Allah muliakan & yang kalah jadi hina? Allah tidak rida dengan hasil ini.
Jadi, Anda itu menuhankan Allah, atau menuhankan syahwat kekuasaan sih?" ungkap Gus Nadir, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: Sindir Jokowi Salesman dan Amatiran, Fadli Zon 'Disemprot' Gus Nadir
Hingga berita ini ditulis, kicauan tersebut telah disukai lebih dari dua ribu pengguna Twitter.
"Ayo Prof bikin gerakan sisir politisasi agama," komentar seorang warganet.
"Sudah paling tahu kayaknya Tuhan meridai siapa. Mereka punya orang dalem mungkin?" sindir yang lain.
Berita Terkait
-
Tolak Pasang Foto Jokowi di SMP, Warganet Bongkar Sosok Asteria Fitriani
-
Dokter Ani Hasibuan Murka ke Andre Rosiade: Enggak Usah Sok Berjuang
-
Wanita Mengaku Guru Serukan Tolak Pasang Foto Jokowi, Diganti Foto Anies
-
Sempat Ogah, Sandiaga Akhirnya Berikan Ucapan Selamat ke Jokowi
-
Jokowi-Ma'ruf Dilantik 20 Oktober, KPU Koordinasi dengan MPR
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka