Suara.com - Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus pembacokan terhadap anggota Kostrad berpangkat Kopral Dua bernama Heri Triyanto. Kekinian, polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan.
Kapolsek Cengkareng, Komisiaris Polisi H. Khoiri mengatakan, terduga pelaku pembacokan bernama Dodi alias Otong dan tiga rekannya. Khoiri menerangkan, Dodi tinggal di RT 002, RW 06 Nomor 41, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Rumahnya dekat SMP 132 Kedaung Kaliangke. Ia tinggal bersama orang tuanya Bapak Tatang dan Ibu Sukenti. Saat ini Dodi masih diburu," ujar Khoiri kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).
Sejauh ini, dua orang saksi telah diperiksa. Mereka ialah Muhammad Rokim yang berpofesi sebagai buruh dan pedagang mi ayam bernama Aan.
"Sudah dua saksi kita periksa,"sambungnya.
Sebelumnya, Heri Triyanto, Ketua RT3/RW1 Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, menjadi korban pembacokan oleh empat orang, Selasa (2/7/2019) sekitar pukul 11.45 WIB siang.
Pelaku pembacokan tersebut ialah Dodi alias Otong dan tiga rekannya. Diketahui, korban merupakan anggota Kostrad berpangkat Kopral Dua.
Khoiri menuturkan, kejadian itu diduga setelah korban menegur Dodi lantaran membawa perempuan ke lingkungan tersebut.
"Awalnya pelaku datang bersama seorang perempuan bernama Mariyam dan pada saat itu ditegur oleh korban," kata Khoiri, Selasa (2/7/2019).
Baca Juga: Polisi Tangkap 7 Pelaku Pembacokan yang Tewaskan Pelajar SMP
Berita Terkait
- 
            
              Rombongan Wisatawan Jadi Korban Penganiayaan di Puncak, Begini Kronologinya
 - 
            
              Hari Ini, Polisi Bongkar Makam Mayat Bayi Korban Penganiayaan Ayah Kandung
 - 
            
              Pelaku Penganiayaan Sesama Caleg Perindo Jadi Tersangka, Tapi Tak Ditahan
 - 
            
              Jadi Korban Pembacokan, 2 Anggota Polsek Penjaringan Tetap Tugas
 - 
            
              20 Pelajar Terlibat Aksi Pembacokan Pemuda Tanggung di Kebayoran
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?