Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan jumlah penduduk laki-laki di Jawa Barat lebih banyak sekitar 630 ribu jiwa dibandingkan jumlah penduduk perempuannya. Sehingga untuk lelaki yang ingin poligami atau beristri lebih dari 1 agak sulit.
Ridwan Kamil mengatakan setiap 10 tahun sekali akan dilakukan sensus penduduk sehingga pada tahun 2020 akan dilakukan sensus penduduk serentak secara nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Di Jawa Barat lelakinya lebih banyak 620 ribu dibandingkan perempuan. Jadi poligami (di Jawa Barat) agak susah, lelakinya terlalu banyak," kata Gubernur Emil seusai melakukan pertemuan dengan Kepala BPS Jawa Barat Dody Herlando, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Rabu (3/7/2019).
Ridwan Kamil menjelaskan survei akan dilakukan secara digital dengan melakukan updating verifikasi dan sisanya akan dilakukan secara konvensional yakni petugas sensus turun ke lapangan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kombinasi ini bisa menunjukan seberapa tinggi tingkat melek digital warga Indonesia.
Dia mengatakan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, seringkali mendapati permasalahkan data penduduk seperti di sebuah kota itu banyak berkurang juga banyak naik.
"Itu ternyata bukan hanya kelahiran dan kematian tapi juga migrasi. Contohnya di Indramayu, dari prediksinya sekian juta penduduk malah berkurang di de facto-nya karena banyak yang hijrah," kata dia.
"Sebaliknya di Kota Bekasi yang dulu diprediksi sekian malah melebihi dari prediksi karena banyak perpindahan orang," kata dia.
Oleh karena itu, kata Gubernur Emil, pemerintah provinsi harus punya data yang bisa membuat belanja APBD menjadi akurat terkait dengan jumlah penduduk.
"Jangan terus ngasih hibah ke orang-orang yang ternyata dia sudah naik kelas jadi kelompok menengah. Sehingga uangnya tidak tepat sasaran dan sebaliknya kita tidak bisa menyisir orang-orang yang jatuh miskin dalam sebuah proses terdaftar sebagai kelas menengah tapi ternyata dia kategori yang harus dibantu," kata dia.
Baca Juga: Segera Mualaf, Artis Prank Izin Poligami
Ridwan Kamil menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang satu data di mana semua instansi pemerintah pusat dan daerah harus kompak dalam menyamakan data.
"Satu data ini tidak boleh ada data tambahan yang akhirnya membingungkan dan ujungnya membuat belanja anggaran tidak efisien. Tetap basis data utamanya ada di disdukcapil," kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan pada bulan September 2019 pihaknya akan mengumpulkan semua instansi yang berkaitan dengan pengguna dan penyuplai data untuk melakukan koordinasi sehingga pihaknya akan mengetahui perbedaan 2010 kondisi Indonesia dengan 2020,
Sementara itu, Kepala BPS Jawa Barat Dody Herlando menambahkan yang akan menjadi basis data awal dalam sensus penduduk 2020 adalah data dari dinas kependudukan dan catatan sipil.
"Karena ini era baru walaupun sensus penduduk adalah siklus tapi karena kita telah berada di era perkembangan teknologi informasi dan penyiapan data juga semakin baik. Makanya yang menjadi basis data awalnya disdukcapil data ini yang paling menonjol," kata Ridwan Kamil.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini, kata Dody, statusnya de jure sedangkan BPS memperhatikan de facto-nya.
Berita Terkait
-
Unggah Foto Bareng, Ridwan Kamil dan Ganjar Diusulkan Maju Pilpres 2024
-
Pilpres 2024 Masih Jauh, Ridwan Kamil Fokus Sebagai Gubernur Jabar
-
Wow! Hyundai Bakal Investasi Besar-besaran di Jawa Barat
-
Bonceng Istri Naik Yamaha Nmax, Ridwan Kamil Bikin Salah Fokus
-
Istri Ridwan Kamil Kunjungi Jakarta Fair, si Cinta Jadi Ingat Hal Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal