Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap didatangi perwakilan keluarga dari pendukung yang tengah menjalani proses hukum di kepolisian karena Pilpres 2019. Mereka memohon pada Prabowo bisa membebaskan atau memberikan jaminan penangguhan penahanan.
"Mereka datang memohon ke Pak Prabowo untuk melepaskan keluarga, suami, orang tuanya yang ditahan," ujar politikus Gerindra Andre Rosiade di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Andre menyebut hal itu menjadi pekerjaan rumah Prabowo setelah kalah di Pilpres 2019.
"Ini PR (pekerjaan rumah) Pak Prabowo, ini tanggung jawab yang akan dilakukan Pak Prabowo. Jadi Pak Prabowo akan berjuang untuk membantu semaksimal mungkin para pendukungnya yang sedang ada bermasalah itu," kata Andre.
Ia bahkan menyebut salah satu poin pertemuan Prabowo dengan Jokowi adalah membahas soal pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 02 yang masih tersandung masalah hukum.
"Pak Prabowo akan bicara ada ratusan pendukung kami yang masih bermasalah. Ada yang ditahan, ada yang masih bolak balik dipanggil polisi, lalu ulama-ulama juga ada yang bermasalah," kata Andre.
Lebih lanjut, ia bahkan berharap pada pemerintahan Jokowi bisa menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan politik.
Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo, Andre menyebut akan dilakukan dalam waktu dekat, atau bulan Juli 2019.
"Ya tentu kita berharap dalam politik ini pihak pemerintah tidak melakukan pendekatan keamanan tapi bagaimana masalah itu bisa diselesaikan dengan pendektan politik," ujar Andre.
Baca Juga: Reaksi Karni Ilyas Disebut Pro Prabowo, Mahfud MD Jokowi oleh Sujiwo Tejo
"Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan pendekatan keamanan kecuali memang ada unsur pidananya. Kalau memang tidak ada unsur pidananya, harapan kita tentu dengan pendekatan politik ini yang akan dibicarakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Segera Bertemu Jokowi, Prabowo Akan Bahas Penangguhan Penahanan Pendukung
-
Gerindra Sebut Sandiaga Akan Selalu Mendampingi Prabowo
-
Gerindra Pastikan Jokowi dan Prabowo Bertemu Bulan Juli 2019
-
Jokowi Belum Mau Bubarkan TKN, Tunggu Bertemu Ketua Umum Partai Koalisi
-
Romy Masih di Penjara, Ferdinand: Arsul Sani Berpeluang Jadi Menteri Jokowi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI