Suara.com - Partai Gerindra meminta kepada relawan pembuat Kartu Tanda Pendukung alias KTP Prabowo – Sandi, untuk segera memohon izin kepada Prabowo Subianto atas pencatutan nama dalam produk tersebut.
Apabila imbauan itu tidak dilakukan, DPP Partai Gerindra tidak segan membawa pembuat KTP Prabowo – Sandi itu ke jalur hukum.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menerangkan, pembuatan KTP Prabowo – Sandiaga itu nyatanya di luar persetujuan Prabowo.
Karenanya, ia meminta kepada pembuat kartu itu untuk segera mengajukan perizinan kepada Prabowo.
"Kami mengimbau kepada seluruh penyelenggara yang mengatasnamakan apa pun yang berbau Pak Prabowo, untuk memintakan izin dahulu," kata Dasco di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Apabila permintaan dari Gerindra tidak didengarkan, maka Gerindra akan mengambil jalur hukum. Selain mencatut nama tanpa izin, Dasco juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap efek kepada nama Prabowo setelah KTP Prabowo – Sandi yang beredar luas.
"Mengingat efek yang ditimbulkan bisa berakibat terhadap nama baik Pak Prabowo, apabila kegiatan-kegiatan ini tetap saja dilakukan, maka atas petunjuk Pak Prabowo, kami akan mengambil langkah-langkan hukum yang diperlukan untuk itu," tegasnya.
Untuk diketahui, kekecewaan pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Pilpres 2019 rupanya telah membuka peluang bagi pelaku bisnis percetakan.
Baca Juga: Ogah Dicatut Sembarangan, Gerindra: Pembuatan KTP Prabowo Harus Ajukan Izin
Hal itu terbukti dengan viralnya pembuatan Kartu Tanda Pendukung Prabowo-Sandi (KTP-PS).
Disebutkan akun Twitter humor @juriglagu, Minggu (30/6) akhir pekan lalu, warga yang berminat untuk memiliki KTP Prabowo-Sandi disarankan mengakses ktpprabowo.id.
Benar saja, laman tersebut menampilkan penampakan tiga macam KTP-PS, dengan biaya pembuatan yang berbeda pula, yang bisa dipesan melalui WhatsApp.
Untuk pembuatan satu kartu reguler, pendukung Prabowo – Sandiaga harus membayar biaya sebesar Rp 20 ribu, untuk kartu gold Rp 35 ribu, dan kartu platinum Rp 40 ribu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar