Suara.com - Partai Gerindra yang berada di bawah komando Ketua Umum Prabowo Subianto memberikan sinyal akan mengisi jabatan menteri dalam koalisi pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.
Sinyal tersebut dibagikan melalui akun Twitter resmi Partai Gerindra @gerindra. Awalnya, sang admin mengomentari tudingan dari para pendukung yang menyebut agenda rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Jokowi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap pendukung.
"Partai koalisi 01 tidak mungkin memberikan jabatan penting untuk kubu oposisi. Bila seperti itu kondisi bangsa kita yang selama ini salah arah terutama di bidang ekonomi akan tetap terjadi layaknya periode lalu, kebijakan yang tidak pro rakyat akan tetap terjadi, kebocoran, dll," kata akun @gerindra seperti dikutip Suara.com, Kamis (4/7/2019).
Cuitan tersebut dikomentari oleh seorang warganet dengan akun @tulusshartono. Ia menyebut bila kursi menteri diisi oleh Gerindra sekalipun akan percuma lantaran kebijakan sentral dari presiden.
"Paham soal kepemimpinan gak. Walau dikasih jabatan penting kalau kebijakan dari presidennya tidak mendukung ya percuma. Itu makanya pak Prabowo berjuang ikut nyapres supaya bisa memperbaiki negeri ini. Admin gak lihat apa kebijakan petahana yang sudah dijalankan periode pertama," balas warganet.
Tak lama berselang, sang admin @gerindra membalasnyaa. Ia menyebut kemungkinan adanya kader Gerindra yang akan mengisi jabatan strategis dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
"Intinya jika memang ada pihak kita berada disana bukan hanya sebagai formalitas pengisi jabatan, tetapi juga membawa visi-misi kesejahteraan rakyat Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Cuitan tersebut mengundang reaksi kemarahan dari para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Mereka tetap meminta agar Gerindra tetap teguh menjadi oposisi dan tidak ikut masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Bahas Tugas Wapres, Ma'ruf Amin Temui Jusuf Kalla Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram