Suara.com - Akun Twitter resmi milik Partai Gerindra @Gerindra mengajukan sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk warganet melalui unggahannya.
Dalam cuitannya itu, akun @Gerindra bertanya pendapat warganet ihwal wacana penghapusan pendidikan agama di sekolah.
"Bagaimana tanggapan kawan-kawan warganet mengenai wacana penghapusan pendidikan agama dari kurikulum sekolah?" tulis @Gerindra seperti dikutip Suara.com, Rabu (10/7/2019).
Namun alih-alih mendapat jawaban yang sesuai, pertanyaan itu justru mendapat banyak cibiran dari warganet. Kebanyakan dari mereka mempertanyakan apakah pertanyaan tersebut menjadi bagian dari program Partai Gerindra yang ingin menghapus pendidikan agama di sekolah atau bukan.
"Waduh Gerindra mau pendidikan agama dihapuskan???" tulis akun @makLambeTurah.
"Capek ya min jualan agama nggak menang- menang, makanya mau dihapusin?" tulis akun @IbuNe_neng.
"Nggak ada bahan lain untuk digoreng kah, min? Kasian amat kamu min...," tulis akun @narkosun
Bahkan pertanyaan oleh akun @Gerindra itu mendapat perhatian dari Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli.
Melalui akun @GunRomli, Guntur meninggalkan komentarnya dengan menyinggung kekalahan Ketua Umum Lartai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Baca Juga: KPAI: Pendidikan Agama Tak Perlu Dihapus, Tapi Diperbaiki
"Alhamdulillah @prabowo kalah akhirnya pendidikan agama tidak jadi dihapus dari kurikulum di sekolah, begitu kan maksudmu @Gerindra?" cuit Guntur Romli.
Sebelumnya, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti memandang pendidikan agama di sekolah tidak perlu dihapuskan, tetapi sebaiknya metode pembelajarannya diubah.
Sebelumnya praktisi pendidikan Setyono Djuandi Darmono menganjurkan agar pendidikan agama di sekolah dihapuskan.
"KPAI menyayangkan polemik penghapusan pelajaran agama di sekolah atas usulan seseorang yang bernama Darmono yang dimuat dalam salah satu media online telah membuat situasi memanas," kata Retno di Jakarta, (8/7/2019).
"Padahal, sepanjang pengawasan KPAI, pemerintah pusat melalui Lukman Hakim selaku Menteri Agama dan Muhajir Efendi selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah beberapa kali memberikan pernyataan resmi bahwa pemerintah tidak akan menghapus pelajaran agama di sekolah," sambungnya.
Usulan Darmono soal penghapusan pendidikan agama di sekolah bukanlah tanpa dasar. Menurutnya saat ini pendidikan agama di sekolah malah dimanfaatkan untuk alat politik. Pendidikan yang seharusnya memberikan ilmu tentang persatuan bangsa sedari dini, malah dikhawatirkan Darmono malah berujung dengan radikalisme. Hal itu lantaran adanya perbedaan pemberian pendidikan agama sesuai dengan agama masing-masing, sehingga seolah-olah agama itu menjadi identitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Ada 5 Juta Buruh, KSPI Bakal Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan Upah Tidak Terpenuhi
-
Rumah Pensiun Jokowi Rp120 Miliar Bakal Jadi Markas Termul? Roy Suryo Sindir Keras
-
Said Iqbal Tanggapi Pernyataan Luhut Soal Pemerintah Tidak Perlu Tunduk pada Upah Minimum: Ngawur!
-
Tiba-tiba Disorot Media Asing: IKN Terancam Jadi 'Kota Hantu' di Tengah Anggaran Seret
-
Minta Pemerintah Bikin Badan Pendidikan Madrasah, PGMNI: Kemenag Biar Urus Agama Saja
-
Direktur Mecimapro Ditahan, Ini Kronologi Kasus Penipuan Konser TWICE Puluhan Miliar
-
Air di Jakarta Mati Sementara di 53 Kelurahan, Pramono Minta PAM Jaya Gerak Cepat: Jangan Lama-Lama!
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?