Suara.com - Inpex melalui anak perusahaan Inpex Masela mengumumkan telah menerima persetujuan resmi dari instansi pemerintah, untuk menangani revisi rencana pengembangan (Plan of Developmemt atau POD) LNG Abadi pada Blok Masela.
Pemberitahuan resmi diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan kepada INPEX selaku operator.
Pemerintah juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun, dan perpanjangan production sharing contract (PSC) wilayah kerja Blok Masela selama 20 tahun hingga tahun 2055.
Presiden dan CEO Inpex, Takayuki Ueda mengatakan persetujuan atas revisi POD oleh pemerintah merupakan tonggak sejarah untuk proyek LNG Abadi. Nantinya konsep pengembangan proyek mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi LGN darat.
"Saya yakin karakteristik proyek yang berdasarkan revisi POD sekarang ini cukup kompetitif dan keekonomiannya sangat masuk akal, karena lapangan gas Abadi mempunyai produktivitas reservoir yang sangat bagus dan merupakan salah satu sumber gss terbesar dunia," ujar Takayuki Ueda, Selasa (16/7/2019).
Takayuki menambahkan, Inpex akan terus bekerjasama dengan Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan melaksanakan kegiatan FEED (Front End Engineering Design).
Persiapan dilakukan untuk mobilisasi personel untuk kegiatan lelang pekerjaan untuk menyeleksi kontraktor pelaksanaan pekerjaan FEED.
Menanggapi persetujuan revisi POD, Vice President Venture Development dari Shell Clare Harris mengatakan mendapatkan revisi POD merupakan capaian penting.
Pasalnya kerjasama konstruktif dari pemerintah memberikan keuntungan khususnya diwilayah Indonesia Timur.
Baca Juga: KPK Berikan Lampu Hijau untuk Penggarapan Blok Masela, Luhut: Bagus Itu
"Shell berharap untuk melanjutkan kolaborasi yang erat bersama Inpex dalam mewujudkan pengembangan LNG di darat yang kompetitif secara global dan akan memberi keuntungan kepada Indonesia untuk puluhan tahun kedepan," ujar Clare Harris.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir