Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai negara yang kuat harus diimbangi dengan keberadaan oposisi. Ada empat alasan yang mendasari argumen Mardani.
Melalui akun twitternya @MardaniAliSera, alasan yang pertama adalah pemerintah harus kuat dengan menempatkan orang-orang terbaik di posisi yang tepat untuk menduduki suatu jabatan di pemerintahan.
Hal itu berkaitan dengan merit sistem, yakni tetap mengapresiasi jika berprestasi dan tetap mengkritik jika melalukan kesalahan.
"Yang merit system. Memilih dan menempatkan SDM terbaik dan lincah, berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara profesional, adil, dan wajar. Memilih SDM bukan juga yang berlindung di balik tuanya usia, senioritas, kedekatan personal, dan kepentingan kelompok. #KamiOposisi," kata Mardani dikutip Suara.com pada Selasa (23/7/2019).
Maka dari itu, kata Mardani, dibutuhkan oposisi yang berkualitas untuk memberikan kritik yang membangun dalam pembentukan Kabinet Indonesia Kerja jilid II.
"Ke depan negeri kita menghadapi tantangan yang berat. Tekanan perekonomian Indonesia selama 5 tahun ke depan akan lebih berat dibandingkan 5 tahun yang lalu. #KamiOposisi," cuit Mardani.
Ia mengatakan jika 5 tahun ke depan, bisa saja pertumbuhan ekonomi melambat dan sangat berat menembus angka 7 persen.
Pertembuhan investasi terengah-terangah, setoran pajak berkurang, hutang negara semakin besar, yang akan sangat pengaruhi kinerja APBN Pemerintah, terutama dari sisi pendapatan dan realisasi program-program pro rakyat.
"Belum lagi aspek penegakan hukum, HAM, dan kesehatan demokrasi kita yang semakin buruk, membuat kepercayaan negara lain untuk mau berinvestasi dan bekerjasama dengan Indonesia semakin lemah. Ditambah juga masih banyaknya janji kampanye 5 tahun yang lalu dan PR-PR Pak Jokowi yang belum terealisasi hingga saat ini," ujarnya.
Baca Juga: Sekjen Sebut Keputusan Gerindra Oposisi atau Koalisi Ada di Tangan Prabowo
Mardani berharap Jokowi bisa bijak dalam memilih jajaran menteri di Kabinet Indonesia Kerja jilid II sesuai dengan kebutuhan rakyat, bukan bagi jatah antar parpol koalisi.
"Harus menjadi perhatian dan diskursus publik, jangan hanya menjadi pembicaraan tertutup antar elit. Cukup sudah memilih menteri karena kasihan dan jatah milik si fulan. Semua harus berdasarkan pertimbangan terbaik untuk kemajuan bangsa, bukan bagi-bagi kue kekuasaan," imbuhnya.
Ia menyebut pemenang yang sesungguhnya Pemilu 2019 adalah rakyat, oleh karenanya suara rakyatlah yang harus jadi pegangan dan suara rakyat akan bergema lebih kuat jika disuarakan secara cerdas oleh oposisi.
Dalam kalimat akhir, Mardani menggerakkan kembali mengajak untuk mendukung oposisi sebagai wujud cinta negeri. "Negeri ini milik kita semua, ayo kita jaga bersama. #KamiOposisi," imbuh Mardani.
Berita Terkait
-
Ikutan FaceAppChallenge, Politisi PKS Mardani Disebut Mirip SBY
-
PKS: Saat Bertemu Jokowi, Prabowo Harusnya Tegaskan Kami Oposisi
-
Hendropriyono: Rujuk Pancasila, Tak Ada Oposisi Jadi Tidak Ada Rekonsiliasi
-
Dua Komisioner Dicopot, DPR: Peringatan bagi KPU
-
PKS Sindir Fahri Hamzah: Bikin Partai Itu Berat, Biar Kami Saja
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen