Suara.com - Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Mentawai, Sumatera Barat melakukan penggerebekan aksi perjudian yang dilakukan di rumah dinas pendidikan KM 4 Dusun Turonia Desa Tuapejat Kecamatan Siporia Utara pada Senin (22/7/2019) malam.
Penggerebekan tersebut dilakukan sete;ah mendapat laporan warga yang resah dengan keberadaan perjudian tersebut. Di rumah tersebut, ada dua jenis perjudian yang dimainkan pelak, yakni judi song dan judi ludo.
"Berdasarkan laporan masyarakat dan anggota intelijen di sana, pelaku judi sudah meresahkan masyarakat siang malam sehingga personil melakukan aksi operasi pekat (penyakit masyarakat)," ungkap Wakapolres Kepulauan Mentawai Kompol Maman Rosadi melalui seluler kepada Covesia.com - jaringan Suara.com pada Selasa (23/7/2019).
Dari lima tersangka pelaku judi song yang diamankan, salah satunya diketahui anggota Polres Kepulauan Mentawai berpangkat brigadir.
Tersangka pemain judi song yang tertangkap tersebut, yakni Rusu Toto (29) wiraswasta, Benediktus (29) honorer, Jamal (26) Kuli bangunan, Bripda M (24) Polri, dan Burhan (28) kuli bangunan. Dari permainan judi song, petugas menyita uang sejumlah Rp 1.130.000, 2 lakon kartu remi yg telah dipakai, 2 kotak kartu remi yg belum dipakai, 1 lembar tikar pandan, dan 1 buah staples (klip).
Selanjutnya, tersangka judi ludo yakni Gunawan (26) honorer, Rustam (27) honorer, Titus (24) pengangguran. Sedangkan, barang bukti dari judi Ludo yang ditemukan yaitu uang sejumlah Rp 170.000 dan 1 unit Hp Xiaomi warna putih. Saat ini barang bukti telah diamankan Polres Kepulauan Mentawai.
Lebih lanjut, Maman mengemukakan tersangka akan ditahan setelah 1 x 24 jam saat penangkapan dan dilakukan pemeriksaan.
"Jika terbukti akan kita proses hingga ke pengadilan dan menunggu putusan sidang," katanya.
Sementara untuk anggota Polres Mentawai yang ikut terjaring, Maman memastikan akan turut memrosesnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Bentuk Satgas Anti Judi Pilkades, Polisi: Tim Akan Lakukan Penangkapan
"Meskipun anggota Polri, tapi jika melanggar aturan, tetap kita proses seperti masyarakat biasa lainnya," tegasnya.
Akibat aksi judi tersebut, tersangka terancam dijerat pasal 303 KUHP Perjudian dengan pidana di atas lima tahun.
Berita Terkait
-
Gaya Melas 3 Perempuan Muda Usai Kepergok Main Judi di Warung Kopi
-
Kelompok Misterius Gerebek Arena Judi di Tangerang, Warga Malah Protes
-
Empat Perempuan Kelompok Judi Online Ditangkap di Kepri
-
Lokasi Judi Pay Kyui Sawah Besar Dijaga Mata-mata Awasi Polisi
-
Gerebek Lokasi Judi, Polisi Tahan 87 Orang Termasuk WNA
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini