Suara.com - Bandar judi di Jalan Dwi Warna, Gang C, Nomor 42, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sawah Besar, Jakarta Pusat ternyata mempekerjakan puluhan orang sebagai mata-mata untuk mengintai pergerakan polisi. Para mata-mata ini disiagakan di setiap akses masuk ke lokasi perjudian.
"Jumlah mata-mata ada beberapa lebih dari 10 yang ada di setiap lorong dan kasih info kalau ada orang tidak dikenal jadi cukup sensitif," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (14/3/2018).
Mata-mata ini diberikan upah Rp100 ribu hingga Rp200 ribu untuk berjaga-jaga agar lokasi perjudian itu tak dimasuki orang asing atau petugas polisi.
"Jadi kalau ada anggota sudah sampai ke dalam gang jadi mata-mata yang banyak di setiap gang ini langsung laporan ke dalam. Jadi ini buka tutup jadi kalau udah nggak ada polisi buka lagi," kata Argo.
Polisi awalnya juga mengalami kendala untuk melakukan penggerebekan. Sebab, lokasi perjudian itu banyak memiliki akses pintu masuk yang dijaga oleh mata-mata.
"Di sana diketahui lokasi gang-gang banyak sekali jadi lewat gang jadi anggota cukup kesulitan untuk mendapat lokasi permainan (judi) ini karena ada mata di setiap gang," katanya.
Argo menambahkan, tak semua orang luar bisa langsung bermain judi di lokasi yang terletak di pemukiman penduduk tersebut. Sebab bandar judi di Sawah Besar itu juga menerapkan sistem member sebagai syarat agar bisa bermain jenis judi koprok dan Pay Kyui.
"Ya untuk orang main merupakan member jadi tidak sembarang orang bisa masuk," kata Argo.
Sebelum melakukan penggerebekan di lokasi perjudian, Senin (12/3/2018) malam. Tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat menangkap terlebih dahulu orang-orang yang menjadi mata-mata di lokasi perjudian Sawah Besar.
Baca Juga: Ditanya soal Judi Online, Zaskia Gotik Ucap Salam
"Kita pelajari siapa mata-matanya. Jadi setiap mata-mata kita cek HP-nya," katanya.
Dalam penggerebekan lokasi judi tersebut, polisi telah menetapkan 85 orang sebagai tersangka. Puluhan tersangka yang terdiri dari wanita dan pria itu sudah berusia paruh baya.
Selain menangkap, polisi juga telah menyita uang tunai sebesar Rp300 juta dari lokasi perjudian.
Saat ini, polisi juga masih menghitung total keuntungan yang dikeruk para bandar selama satu tahun menjalani bisnis perjudian di Sawah Besar.
Puluhan tersangka dijerat Pasal 303 KUHP subsider Pasal 303 KUHP dan Pasal 3 Juncto Pasal 2 ayat (1) huruf t Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Mereka terancam dikenakan hukuman penjara maksimal 20 tahun.
Berita Terkait
-
Bisnis Perjudian di Sawah Besar Melibatkan Puluhan Orang Tua
-
Gerebek Lokasi Judi, Polisi Tahan 87 Orang Termasuk WNA
-
Telanjang dan Tabrak 3 Pengendara, Megawati Punya Sakit Syaraf
-
Telanjang dan Tabrak Tiga Orang, Megawati Diperiksa Polisi
-
Megawati Kecelakaan di Sawah Besar, Terjadi Tabrakan Beruntun
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!
-
5 Privilege Jadi Member ShopeeVIP yang Bikin Belanja Online Naik Level
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional