Suara.com - Panitia haji di Embarkasi Palembang menyita beras bawaan jamaah setelah diketahui petugas melalui pintu pemeriksaan atau X-Ray saat jemaah haji akan terbang ke Tanah Suci atau Arab Saudi.
"Setiap jemaah yang akan berangkat barang bawaan yang disimpan dalam koper harus diperiksa petugas terlebih dahulu dan ternyata masih banyak barang yang dilarang dibawa," kata Humas PPIH Embarkasi Palembang Saefudin Latief di Palembang, Rabu (24/7/2019).
Pemeriksaan itu memang suatu kewajiban bagi pantia karena bila membawa barang berbahaya dampaknya bisa lebih besar lagi. Oleh karena itu pihaknya banyak menyita barang bawaan jamaah calon haji karena selain berbahaya semua yang dibawa tersebut ada tidak begitu diperlukan.
Beras umpamanya, semua jamaah telah mendapat makan dan salah satu kebutuhan pokok tersebut ada dijual di super market baik di Madinah maupun Mekkah.
Memang, lanjut dia, jumlah beras yang dibawah dalam koper itu sekitar dua kilogram tetapi itu tidak diperbolehkan karena panitia haji sudah menyiapkan makan calon haji.
Selain beras juga turut disita ketimun, gunting, air minum, korek api serta barang berbahaya lainnya.
Sebenarnya panitia daerah telah mensosialisasikan barang bawaan jamaah yang diperlu dibawa ke Tanah Suci, namun ternyata masih ada barang yang dilarang dibawa.
Menurut Humas Kakanwil Kemenag Sumsel itu, hari ini akan diberangkatkan jamaah kelompok terbang 18 dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Lahat dan Palembang.
Jemaah yang akan diberangkatkan itu sekitar 450 orang dan ada yang tergolong resiko tinggi seperti Kloter sebelumnya.
Baca Juga: Satu Jam Lagi Berangkat ke Mekkah, Calon Haji Ini Kabur Minta Pulang
Penerbangan sendiri menggunakan pesawat Saudi Arabia Airline melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (Antara)
Berita Terkait
-
Satu Jam Lagi Berangkat ke Mekkah, Calon Haji Ini Kabur Minta Pulang
-
Bolehkah Jemaah Haji Sewa Oknum buat Cium Hajar Aswad?
-
Haram! Jemaah Haji Perempuan Rebutan Cium Hajar Aswad dengan Lelaki
-
Jadi Mudharat, Jemaah Haji Rebutan Cium Hajar Aswad Sampai Terluka
-
Berebutan, Jemaah Haji Indonesia Terinjak-injak saat Cium Hajar Aswad
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?