Suara.com - Ketua Fraksi partai PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengaku tidak ingin ambil pusing soal pernyataan PSI yang mengaku akan menjadi kubu oposisi di DPRD DKI. Ia mengaku akan melihat kinerja PSI ke depannya.
Lima orang kader PSI terpilih menduduki kursi DPRD pada Pileg 2019 lalu. Menurut Gembong penentuan menyatakan akan menjadi oposisi merupakan hak dari setiap partai.
"Kalau dia (PSI) menentukan pilihan apapun, itu kan hak politik mereka. Nanti aja kami liat perjalanan ke depan gimana," ujar Gembong saat dihubungi, Kamis (25/7/2019).
Gembong juga mengaku tidak memiliki saran untuk PSI yang notabene merupakan partai baru di DPRD DKI. Menururnya saran nantinya akan muncul setelah PSI mulai berkiprah di DPRD DKI.
"Enggak ada saran, nanti aja seteleh dilantik baru kita lihat bagaimana," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, PSI memutuskan akan menjadi parpol oposisi di DPRD Jakarta. Partai yang diketuai Grace Natalie itu mendapat lima kursi DPRD Jakarta periode 2019-2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Tsamara Amany mengatakan, meski akan menjadi parpol oposisi, PSI memastikan akan mengutamaakn kepentingan rakyat Jakarta.
"Kami di @psi_id akan menjadi oposisi di DPRD DKI Jakarta. Tapi kepentingan publik selalu kami utamakan," cuit Tsamara melalui akun media sosial twitternya, @TsamaraDKI, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga: Hadiah Megawati dari Prabowo Disoal KPK, PDIP: Lukisan Itu Bukan Suap
Berita Terkait
-
PSI Akan Jadi Oposisi di DPRD DKI, Tsamara: Kepentingan Publik Tetap Utama
-
PA 212 Sebut Prabowo Perusak, PSI: Bila Tak Diperlukan Lagi, Kalian Diinjak
-
Soal Instalasi Getah Getih, PSI Sindir Habis Gubernur Anies
-
Jubir PSI Sebar Isu Politik Uang, Anggota DPRD: Laporan Saya Diterima
-
Menghadap Jokowi Naik Ojol, Grace Bakal Pimpin Konvoi Kader PSI ke Istana
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru