Suara.com - Seorang pelaku pemerkosaan terhadap tiga gadis di bawah usia 14 tahun yang kemudian dipaksa ke tempat prostitusi di China pada 2014 akhirnya dihukum mati pada Rabu (24/7) pagi.
Pengadilan Tinggi Linyi, Provinsi Shandong, telah menjalankan eksekusi terhadap He Long setelah vonis mati disetujui oleh Mahkamah Agung Rakyat China (SPC), demikian media resmi setempat, Kamis (25/7/2019).
SPC menyatakan bahwa hukuman tegas tersebut menunjukkan adanya perlindungan terhadap anak-anak di bawah umur atas kasus kejahatan seksual.
Pada hari yang sama, SPC juga menjelaskan empat kasus besar lainnya yang terdakwanya juga dihukum atas pemerkosaan dan tindakan tidak senonoh terhadap anak usia di bawah umur.
Salah satunya ialah Jiang Chengfei yang divonis 11 tahun oleh pengadilan tingkat distrik di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu.
Jing membujuk 31 gadis agar mengirimkan foto telanjang dan memaksa mereka "chatting" telanjang dengannya melalui QQ, perangkat pesan instan yang populer di China, selama Mei 2015 hingga November 2016.
"Meskipun Jiang tidak secara langsung menyentuh para gadis itu, perbuatannya merupakan pelanggaran serius terhadap anak-anak," demikian pernyataan SPC.
Data statistik SPC menunjukkan bahwa selama 2018 terdapat 3.567 kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur atau lebih banyak 605 kasus dibandingkan dengan 2017.
Selama periode Januari-Juni 2019 jumlah kasus kejahatan terhadap anak telah mencapai angka 1.803.
Baca Juga: Diduga Makar, Pria AS Terancam Hukuman Mati di Vietnam
Menurut SPC, 30 persen dari kasus itu merupakan perundungan seksual terhadap anak di bawah umur melalui platform pesan instan.
"Meningkatnya jumlah kasus tersebut di lain pihak menunjukkan peningkatan perhatian masyarakat terhadap perlindungan anak di bawah umur. Namun di lain pihak penegakan hukum harus lebih keras dan dipertegas," demikian SPC dikutip China Daily.
Berita Terkait
-
Terdakwa Pemilik 336 Kilogram Ganja Kering Siap Edar Dituntut Hukuman Mati
-
Dituduh Meresahkan Warga, Pekerja Asal China Diusir dari Jambi
-
Sudah Melakukan Aborsi, Wanita Ini Kaget Janinnya Ternyata Masih Hidup
-
11 Orang Tewas dan Puluhan Hilang Akibat Longsor di China
-
Negosiator AS dan China Akan Bertemu Di Shanghai Membahas Perang Dagang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria