Suara.com - Petugas UPT Pemadam Kebakaran, Cimanggis, Depok, Dede Jumadi mengaku mendengar suara letusan tembakan sebanyak empat kali saat peristiwa penembakan terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Cimanggis. Dede mangatakan suara letusan tembakan tersebut terjadi, Kamis (25/7/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.
Dede menuturkan saat peristiwa penembakan yang dilakukan oknum aparat kepolisian Brigadir RT terhadap Bripka RE dirinya sedang dinas malam di Kantor UPT Pemadam Kebakaran Cimanggis, Depok. Kantor UPT Pemadam Kebakaran Cimanggis, Depok, itu sendiri terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 33 yang bersebelahan dengan Kantor Polsek Cimanggis.
Tiba-tiba, kata Dede, sekitar pukul 19.30 WIB terdengar suara letusan sebanyak empat kali. Suara itu terdengar cukup kerasa dari arah ruang SPK Polsek Cimanggis.
"Ada empatkali tembakan, karena suaranya keras banget, dalam ruangan SPK," kata Dede saat ditemui di lokasi.
Setelah itu, Dede mengaku tidak melihat apa-apa. Sebab, usai suara letusan tembakan itu terjadi aparat kepolisian Polsek Cimanggis melarang siapapun untuk mendekati lokasi kejadian.
"Saya nggak liat apa-apa karena nggak boleh ke situ. Cuman polisi yang lain pada keluar. Kondisi, langsung ramai," ungkapnya.
Untuk diketahui, Bripka RE tewas setelah ditembak sebanyak 7 kali oleh rekannya sendiri, Brigadir RE. Bripka RE pun langsung tumbang dengan banyak luka ditubuh. Brigadir RT tewas, Kamis (25/7/2019) malam setelah ditembak di ruang SPK, Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Bagian tubuh Bripka RE yang kena tembak di antaranya dada, leher, paha dan perut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, insiden penembakanBripka RE diduga karena pelaku terpancing emosi. Sebab, pelaku Brigadir RT merasa kesal permintaannya ditolak oleh Bripka RE.
Insiden tersebut berawal saat korban mengamankan pelaku tawuran berinisial FZ, Kamis (25/7/2019). Kemudian, orangtua FZ dan Brigadir RT datang untuk meminta FZ dibebaskan.
Baca Juga: Rekam Jejak Bripka RE Ditembak 7 Kali, Tewas di Tangan Rekan Sendiri
Awalnya Bripka RE mengamankan seorang pelaku tawuran inisial FZ beserta barang bukti berupa clurit ke Polsek Cimanggis Lalu, orang tua FZ datang ke polsek didampingi Brigadir RT dan Brigadir R. Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2019).
Brigadir RT lantas pergi menuju ruangan lainnya yang bersebelahan dengan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis. Di tempat itu, ia meraih sebuah senjata api jenis HS 9. Bripka RE akhirnya meregang nyawa di lokasi kejadian. Ia menderita luka tembak pada bagian dada, leher, paha dan perut.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Bripka RE Ditembak 7 Kali, Tewas di Tangan Rekan Sendiri
-
Polisi Tembak Polisi, Istri Bripka RE: Pak Bangun Ini Hari Jumat
-
Pasca Polisi Tembak Polisi, Ruang SPK Polsek Cimanggis Tetap Dibuka
-
Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis, Bikin SKCK Lewat Pintu Samping
-
Polsek Cimanggis Dijaga Ketat Usai Insiden Brigadir RT Tembak Bripka RE
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu