Suara.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terlibat aksi saling sindir dengan mantan pejabat BUMN Said Didu. Sindiran tersebut menjadi sorotan di media sosial.
Awalnya Said Didu melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu membuat cuitan bernada sindiran terhadap mantan timses yang dulunya memberikan dukungan namun kini berbalik menghina sang capres yang sebelumnya didukung.
"Saya 'kagum' terhadap mantan tim sukses yang bisa berubah dari memuji-muji capres yang sebelumnya didukung, tapi sekarang menjadi memaki-maki capres tersebut. Kira-kira orang seperti ini makanannya apa ya?" kata Said Didu seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/7/2019)
Meski Said Didu tak menyebut secara jelas siapa sosok yang ia sindir, cuitan tersebut dikomentari oleh Ferdinand Hutahaean. Ia balik menyindir mengenai seseorang yang dianggapnya sudah ingkar dan salah jalan.
"Makannya kebenaran. Masa seseorang yang ingkar dan salah jalan mau terus didukung?" balas Ferdinand Hutahaean.
Tak sampai disitu, Ferdinand Hutahaean juga menyamakannya dengan cebong yang disebut-sebut selalu memuji-muji sosok yang didukungnya. Cebong adalah sebutan yang banyak dipakai untuk melabeli para pendukung Jokowi-Maruf.
"Sama dong sm cebong kalau terus memuji muji?" ungkap Ferdinand Hutahaean.
Untuk diketahui, sejak Pilpres 2019 berakhir dan koalisi Prabowo-Sandi telah dibubarkan, partai-partai eks BPN mulai melakukan lobi politik dengan Jokowi yang terpilih sebagai presiden.
Berbagai sinyal-sinyal dihembuskan oleh partai-partai eks BPN akan bergabung dengan Jokowi, mulai dari PAN, Demokrat hingga Gerindra yang diketuai langsung oleh Prabowo Subianto.
Baca Juga: Dikritik Cari Eksistensi, PSI: Kami Lebih Eksis daripada Nasdem di Jakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta