Suara.com - Komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung telah menjalani agenda rekonstruksi kasus kepemilikan sabu, Jumat (26/7) pekan lalu.
Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, polisi menghabiskan waktu 3 hingga 4 jam dalam agenda tersebut. Selain itu, 40 adegan diperagakan Nunung dan tersangka lainnya.
"Rekonstruksi (menghabiskan waktu) 3-4 jam, mulai jam 13.00, ada 40 adegan yang diperagakan," kata Calvijn di Polda Metro Jaya, Selasa (30/7/2019).
Calvijn mengatakan, fakta pertama yang diselisik penyidik adalah alur pemesanan sabu oleh Nunung dan July Jan Sambiran kepada tersangka Hadi Moheriyanto alias TB. Pesanan sabu itu seberat 2 gram.
"Bagaimana tersangka NN awal mula memesan terkait pemesanan 2 gram sabu-sabu terhadap tersangka TB. Pemesanannya sehari sebelum penangkapan tanggal 19 Juli," ucap Calvijn.
Fakta selanjutnya yang didalami adalah Nunung enggan menerima permitaan suaminya untuk berhenti menggunakan narkotika. Tak hanya diminta untuk berhenti, Nunung juga diminta untuk menjalani rehabilitasi.
"Fakta kedua adalah penolakan Nunung terhadap ajakan suaminya untuk rehabilitasi dan berhenti menggunakan narkoba," papar Calvjin.
Fakta ketiga yakni upaya penghilangan barang bukti berupa sabu oleh Nunung ke kloset di kamar mandi. Nunung mengunci kamarnya terlebih dahulu sebelum membuang barang haram itu ke kloset.
Polisi mendapat fakta 2 gram sabu yang dipesan Kamis tanggal 18 juli, diterima keesokan harinya oleh NN alias Nunung.
Baca Juga: Hasil Uji Labfor: Nunung Pakai Sabu Sejak 13 Bulan Lalu
”Saat penyidik masuk ke dalam rumah Nunung dan koordinasi dengan asisten rumah tangga, tersangka NN sempat mengunci pintu (kamar) dan membuang barang bukti ke kloset," kata Calvijn.
Berita Terkait
-
Hasil Uji Labfor: Nunung Pakai Sabu Sejak 13 Bulan Lalu
-
Nunung Srimulat Akan Dikenakan Pasal Pengedar Narkoba?
-
Seorang Artis Berinisial SS Ditangkap dalam Kasus Narkoba?
-
Tak Lagi Minta Sayur Lodeh, Nunung Cuma Ingin Bertemu Cucu
-
Hasil Pemeriksaan Urine dan Rambut Terungkap, Nunung Pengguna Aktif Narkoba
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'