Suara.com - Partai Gerindra hingga kini belum menyatakan diri untuk bergabung dengan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), kalau partai koalisi pendukung Jokowi - Maruf Amin tidak setuju, maka sulit bagi Gerindra untuk dapat ikut bergabung.
JK mencontohkan hal itu dengan sebuah pernikahan. Menurutnya, apabila sepasang kekasih ingin menikah, tentu harus mendapatkan restu dari keluarga.
Serupa dengan itu, maka Gerindra juga harus mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi pendukung Jokowi - Maruf Amin yang berjumlah sembilan partai.
"Karena kalau mau kawin kan harus ada persetujuan yang kawin dan keluarga dekat. Anggaplah partai itu keluarga dekat. Kalau keluarga tak setuju, ya susah juga kawin," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).
Namun, kembali lagi kesepakatan berkoalisi itu berada di tangan Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan juga koalisi. JK malah menganggap kalau Prabowo sudah berkoalisi khususnya dengan PDI Perjuangan.
Hal itu terjadi saat Prabowo maju sebagai wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009.
"Kalau Gerindra - PDIP kan sudah pernah berkoalisi. Malah 2009 berpasangan, Ibu Mega presiden, Prabowo wakilnya. Bahwa itu berkoalisi, bukannya tak mungkin. Sudah pernah," ujarnya.
"Tentang apakah itu Gerindra masuk koalisi, itu terserah Pak Jokowi dan Pak Prabowo dan juga koalisi pemerintah yang ada," tandasnya.
Baca Juga: Bupati Kudus 2 Kali Korupsi, JK: KPK Belum Berhasil Bikin Pejabat Insaf
Berita Terkait
-
Prabowo Temui Megawati, HNW: Hubungan PKS dan Gerindra Baik-baik Saja
-
SBY Akan Temui Jokowi Awal Agustus 2019, Gerindra: Bagus Dong
-
Akui Punya KTA Gerindra, Dahnil Anzar Sebut Prabowo yang Minta
-
Pengamat: 60 Persen Gerindra Ingin Masuk Koalisi Jokowi - Ma'ruf
-
Disebut Siap Bergabung, Gerindra: Jangan Khawatir Kami Ambil Jabatan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan