Suara.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menilai besar kecilnya jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tergantung bagaimana pemerintah mengelola. Risma mengaku Pemkot Surabaya dengan APBD yang hanya berkisar Rp 9,5 triliun atau sepersepuluh dari total APBD Pemprov DKI Jakarta yang mencapai angka hingga Rp 89,08 triliun justru mampu menggapai beberapa capaian yang tak kalah dengan ibukota.
Awalannya, Risma menuturkan seluruh pengelolaan keuangan di Pemkot Surabaya telah berbasis teknologi. Dengan berbasis teknologi menurut Risma, di masa periode pertama kepemimpinan dirinya sebagai wali kota Surabaya dapat menghemat anggaran APBD hingga 29 persen.
Sementara itu, Risma pun mengungkapkan, selama dirinya menjabat sebagai wali kota Surabaya sejak tahun 2010 hingga kini dirinya mampu membangun jalan baru lebih dari 250 km, 1.430 perpustakaan baru, dan ratusan sekolah.
"Kemudian saya bisa membangun 1 tahun itu kurang lebih 70 taman dan 70 lapangan olahraga, itu adalah penghematan dari pengelolaan keuangan karena semua kami menggunakan teknologi dan rinci, kalau mau beli kertas aja harus dihitung, 1 tahun itu berapa kertas yang habis itu, di Surabaya seperti itu," kata Risma dalam sebuah diskusi bertajuk 'Mencari Model Pengelolaan Dana dan Pengorganisasian Riset untuk Indonesia' di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).
Untuk itu, Risma menilai bahwasanya besar atau kecilnya APBD tergantung bagaimana pemerintah setempat mengelolanya. Risma lantas membandingkan APBD Pemkot Surabaya yang hanya berkisar sepersepuluh dari APBD Pemprov DKI Jakarta terbukti mampu menggapai beberapa pencapaian yang telah disebutkannya itu.
"Dan mohon maaf di Surabaya juga setiap hari kita memberikan 35 ribu orang makanan gratis, dan kami juga bagi untuk anak yatim, lansia, dan miskin. Dan itu ternyata dengan uang yang hanya sepersepuluhnya (APBD) DKI kami bisa lakukan itu," ujar Risma disambut tepuk tangan para peserta yang hadir dalam diskusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu