Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia hingga saat ini masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai sumber energi listrik, ketimbang menggunakan energi geothermal atau energi panas bumi.
JK mengatakan, hal itu dilakukan lantaran biaya produksi murah sehingga harga jualnya pun rendah. Pemerintah kata JK, saat ini menjual energi listrik sekitar 5,5 sen kWh. Sementara untuk pembangkit jenis lain yakni energi baru berkisar 6-10 sen per kWh.
"Paling murah itu PLTU dan Batubara. Sekarang ini bisa dijual katakanlah 5,5 sen per kwh. Kalau geothermal atau hydro antara 8-6 sen. Dia mahal. Kalau (pembangkit listrik dari) matahari sekitar 10 sen," ungkap JK dalam pidatonya pada Acara Mini Seminar Geopolitik Transformasi Energi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).
Menurut JK, di balik murahnya biaya pembangkit listrik fosil ada biaya lingkungan yang mahal. Pasalnya, di samping pembangkit listrik fosil itu juga ada dampaknya bagi kesehatan.
Sementara energi geothermal meskipun biaya produksinya lebih mahal, namun tidak dibebani oleh biaya lingkungan. Hal itu lantaran bergantung kepada alam. Energi geothermal itu bisa berasal dari panas bumi, pembangkit listrik, tenaga angin ataupun air.
"Jadi memang geothermal (energi terbarukan) lebih mahal. Tetapi biaya lingkungannya nol. Kalau fosil biaya lingkungannya mahal. Perlu dihitung. Kalau dihitung biaya lingkungan, maka yang paling mahal itu PLTU," tandasnya.
Berita Terkait
-
Seperti JK, Nasdem: Ma'ruf Amin Pasti Diajak Jokowi Bahas Kabinet
-
Jakarta Darurat Polusi, JK: Kita Perlu Kembangkan Mobil Listrik
-
Upaya Kurangi Polusi, Begini Usulan Wapres NKRI Jusuf Kalla
-
Udara Jakarta Terburuk, Wapres JK: Itu Tantangan Gubernur Anies
-
Defisit BPJS Berkepanjangan, JK: Sistem Kesehatan Bisa Runtuh
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Tolak Perubahan PAM Jaya Jadi PT, Warga Miskin Kota: Air Hak Asasi, Bukan Komoditas!
-
Dito Ariotedjo Lengser dari Menpora, Publik Minta Taufik Hidayat yang Naik, Bukan Raffi Ahmad!
-
Budi Arie Setiadi Diam-diam Unfollow Instagram Presiden Prabowo Subianto Usai Reshuffle Kabinet
-
Copot Budi Arie, Pengamat: Prabowo Tak Ingin Ulangi Rekor Korupsi Era Jokowi
-
Polemik Ijazah Jokowi dan Gibran Kembali Mencuat, Roy Suryo Bawa Bukti Baru Minta RDPU di DPR
-
Lagi Rapat dengan Driver Ojol, Dasco Dipanggil Presiden Prabowo ke Istana
-
Ini Rincian Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor yang Naik 100 Persen di Tengah Jeritan Rakyat
-
Diperiksa KPK Terkait Korupsi Kuota Haji, Ustaz Khalid Basalamah Penuhi Panggilan Ulang
-
Beda Kekayaan Sri Mulyani vs Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Tanpa Utang?
-
Jadi Sorotan Dunia, Media Asing 'Kuliti' Sosok Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Pengganti Sri Mulyani