Suara.com - DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah terkena dampak gempa yang terjadi pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI meminta agar pengguna gedung waspada.
Saat kejadian gempa berlangsung, para penghuni gedung tinggi di sepanjang wilayah Jakarta dilanda kepanikan. Warga berlarian keluar dari gedung. Meskipun keadaan sudah berangsur kondusif, BPBD meminta para penghuni tetap waspada.
"Kepada para penghuni gedung-gedung tinggi di DKI Jakarta agar terus memantau kondisi gedung masing-masing," tulis Pusdatin Kebencanaan BPBD DKI di media sosial twitternya @BPBDJakarta, Jumat (2/8/2019).
Penghuni gedung diminta memeriksa kondisi awal bangunan. Di antaranya seperti temuan keretakan, struktur bangunan, balok dan tiang. Warga juga diminta untuk melapor ke BPBD.
"Serta melaporkan ke nomor tunggal panggilan darurat 112," kata BPBD DKI Jakarta.
Peringatan dini tsunami dicabut pasca gempa Banten 7,4 SR. Di mana sudah 2 jam lebih sejak pukul 19.03 WIB, peringatan dini BMKG itu sudah dicabut.
Dalam WRS - BMKG, tercatat peringatan dini tsunami pasca gempa Banten sudah tidak berlaku untuk daerah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir #BMKG," tulis BMKG.
Berita Terkait
-
Sejumlah Rumah di Jawa Barat Rusak Akibat Gempa
-
Diguncang Gempa, Warga Kalibata City Keluhkan Pintu Darurat Tak Berfungsi
-
Gempa Banten, Jokowi Instruksikan Empat Lembaga Ini Bertindak Cepat
-
Jokowi Akui Rasakan Gempa saat Perjalanan dari Bogor Menuju Istana Jakarta
-
Gempa 6,9 SR Guncang Banten, Jokowi Minta Masyarakat Tenang dan Waspada
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara