Suara.com - Ajay, lelaki 58 tahun terhitung sebagai korban gempa Banten karena tewas terpeleset saat mengungsi, Jumat (2/8/2019) malam kemarin. Ajay adalah warga Sukabumi, Jawa Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan saat ini ada 4 orang korban meninggal saat gempa Banten berkekuatan 6,9 SR, Jumat (2/8/2019) malam pukul 19.03 WIB. Mereka meninggal bukan karena tertimpa reruntutan, melainkan karena serangan jantung dan kelelahan.
Hal ini disampaikan Pelaksana Harian Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BPNB Agus Wibowo di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Mereka yang meninggal dunia adalah Rasinah (48 tahun) dan Salam (95 tahun) warga lebak. Ranisah meninggal karena serangan jantung. Sementara di Sukabumi Ajay (58 tahun dan Ruyani (35 tahun).
Ajay warga kecamatan Cisolok dan Ruyani warga kecamatan Waliran. Agus Wibowo juga memaparkan 4 orang luka-luka.
“Korban terpeleset saat mengungsi atas nama H. Ajay, 58 tahun dan Ruyani, 35 tahun yang terkena serangan jantung. Jadi dampaknya saat mengungsi karena serangan jantung bukan karena reruntuhan,” kata Agus.
Bangunan yang rusak sampai saat ini tercatat ada 223 rumah dengan tingkat kerusakan yang bervariasi dari ringan sampai berat yang tersebar di beberapa wilayah.
“Tapi masyarakat sudah punya respons yang baik untuk mengevakuasi diri mereka ketika gempa terjadi,” ucap dia.
Baca Juga: BNPB: Korban Gempa Banten Rata-rata Meninggal Serangan Jantung karena Kaget
Berita Terkait
-
Imbas Gempa, Warga Banten Alami Kelelahan, Hipertensi hingga Rematik
-
BNPB: Korban Gempa Banten Rata-rata Meninggal Serangan Jantung karena Kaget
-
Kalibata City Buka Suara soal Penghuni Terjebak di Pintu Darurat saat Gempa
-
Update Gempa Banten, 4 Orang Meninggal Dunia
-
Akan Ada Gempa Raksasa 9 SR Setelah Gempa Banten 6,9 SR, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan