Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya itu tidak akan merekrut tokoh dari partai lain untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Hasto menyebut PDI Perjuangan telah memutuskan untuk merekrut melalui jalur intelektual dan kepala daerah.
"Untuk kami wajib tiap calon kami dorong, beliau kami rekrut dari jalur intelektual, cendikiawan, dan jalur kepala daerah. Jadi kami bukan rekrut dari kader-kader partai lain seperti itu," kata Hasto Kristiyanto dalam diskusi di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).
Mengenai itu, Ketua DPP PDIP Bambang DH menjelaskan soal proses perekrutan terhadap calon kepala daerah. Menurutnya, setiap tokoh yang akan mereka usung akan dilihat ideologinya terlebih dulu.
"Kalau kepala daerah kita akan lakukan fit and proper test, apa saja itu. Seorang calon pasti kita cek ideologinya, jangan sampai kader yang direkrut persoalan ideologi masih ganjaran," ungkap Bambang.
Selain itu, hal lain yang akan jadi pertimbangan adalah soal pemahaman calon kepala daerah terhadap wilayah. Baginya, calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus berkomitmen pada konstitusi.
"Yang kedua kita selalu cek apakah seseorang kepala daerah memahami wilayah yang akan dipimpin. Akan sangat naif kalau kepala daerah persoalan wilayahnya saja tidak tahu, potensi wilayahnya tidak tahu," lanjutnya.
Pasalnya menurut Bambang, perekrutan calon kepala daerah dengan baik menjadi hal yang penting. Hal tersebut karena jika kemenangan kepala daerah dalam Pilkada akan berpengaruh untuk Pilpres mendatang.
"50,37 persen hasil Pilkada (2017) serentak itu modal memasuki pertarungan Pilpres 2019, dan alhamdulillah PDIP untuk kemenangan Pak Jokowi menyumbang 69,1 persen," paparnya.
Baca Juga: Pengamat: Peluang Jokowi Kecil Bisa Gantikan Megawati di PDI Perjuangan
"Total kemanangan pak Jokowi, memang cukup tinggi, dan ini mestinya menimbulkan keyakinan secara internal PDIP pola rekrutmen, pola kaderisasi dan cukup baik," tutup Bambang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!