Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah dan akademisi bertugas untuk membentuk masyarakat yang dewasa dalam berkomunikasi, terutama karena komunikasi saat ini dipengaruhi oleh teknologi digital.
“Tugas fikom (akademisi) dan saya (pemerintah) dalam pentahelix ini menjadikan masyarakat dewasa dalam berkomunikasi,” katanya, dalam seminar nasional "The 2019 Padjajaran Communication Conference Series", di Kampus Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Kabupaten Sumedang, Jabar, Selasa (6/8/2019).
Gubernur yang kerap disebut RK ini berujar, fenomena hoaks atau berita bohong adalah salah satu contoh dalam komunikasi digital yang secara mudah dan cepat bisa menyebar di masyarakat. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
“Pernah ada hoaks yang katanya di Garut, ada longsor (di jalan menuju Garut Selatan). Dampaknya, semua booking-an hotel di Garut Selatan di-cancel, restoran juga kosong. Dampaknya, uang sekitar Rp 5 miliar hilang. Ternyata setelah tim saya cek, foto itu memang ada, tapi kejadiannya di China,” ujar RK.
“Poin saya, hoaks tidak hanya tekstual, tapi juga visual pada hari ini, dan ini lebih berbahaya,” tambahnya.
RK pun memaparkan langkah atau strategi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dalam merespons problematika komunikasi yang terjadi saat ini, antara lain melalui sosial media, program Sapa Warga di desa, Jabar Quick Response, dan Jabar Saber Hoaks.
“(Program) ini menandakan bahwa pemerintah merespons problematika komunikasi yang ada hari ini, seperti berita bohong atau hoaks tadi,” tuturnya.
Untuk itu, RK minta agar akademisi bisa terlibat membuat cetak biru pembangunan komunikasi, khususnya di wilayah Jawa Barat demi membangun kedewasaan masyarakat dalam berkomunikasi.
“Jadi pertanyaannya, bagaimana kita mau membangun masyarakat ini jika isu terbesar kita (tidak dewasa berkomunikasi ini) tidak ada cetak birunya? Nah, itu tugas Unpad (akademisi),” ucap RK.
Baca Juga: Lantik 744 Pamong Praja Muda IPDN, Ini Pesan Ridwan Kamil
Menurut Dekan Fikom Unpad, Dadang Rahmat Hidayat, seminar ini digelar untuk membangun kembali kajian komunikasi pembangunan.
“Seminar ini kami gelar untuk me-mainstream-kan kembali kajian komunikasi pembangunan dalam konteks yang tepat, tidak hanya bicara yang kekinian tapi juga beberapa metode komunikasi tradisional yang masih ada,” katanya.
“Nah, kami akan combine secara komprehensif. Mudah-mudahan kajian-kajian ini bisa muncul,” ujarnya mengakhiri.
Tag
Berita Terkait
-
Pemdaprov Jabar Kembangkan Kompetensi Kepribadian Aparatur
-
Payung Geulis Tasikmalaya Laris Manis di Festival Indonesia di Rusia
-
Gubernur Jabar Dorong Percepatan Akses Keuangan Daerah
-
Lantik 744 Pamong Praja Muda IPDN, Ini Pesan Ridwan Kamil
-
Begini Upaya Jabar Sinergikan Pembangunan dengan 27 Pemda Kabupaten/Kota
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi