Suara.com - Hubungan masyarakat (humas) kementerian dan lembaga maupun daerah, dulu hanya sekadar menyampaikan informasi kepada publik, tapi kini humas juga bertugas mengelola informasi.
Apa bedanya?
Menurut Febri Diansyah, Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus Juru Bicara KPK, pengelola informasi juga bertugas menjawab harapan publik.
"Kontrol informasi harus ada di humas, dengan catatan bahwa informasi itu benar dan berorientasi pada pelayanan publik. Niat bekerjanya, yang saya kira harus berada dalam cara berpikir, bekerja karena ada yang mempercayai kita di instansi atau jabatan apa pun," ujar nya, dalam "Piala Humas Jabar 2019", di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jabar, Jumat (9/8/2019).
Dalam mengelola informasi itu, Febri mengatakan penting bagi humas untuk menentukan isi konten dan audiensi. Ketika dua hal itu usai, humas bisa membuat strategi komunikasi turunan, yakni memilih tools atau saluran yang digunakan untuk masing-masing target sasaran.
"Ini memang perlu agak sistematis, agar lagi-lagi, kerja humas tidak terjebak hanya sekadar menyampaikan informasi saja," tambah Febri.
Kepada Humas Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) dan 27 kabupaten/kota di dalamnya, dia minta ada standardisasi dan penentuan arah dari tugas kehumasan, terutama mengembangkan interaksi dengan masyarakat.
"Karena itu membuat kredibilitas pemerintah daerah ada dan bisa dipercaya. Harapannya, dari forum-forum seperti ini (Piala Humas), ada sharing pengalaman, dan perlu ada semacam kesepakatan bersama untuk standardisasi fungsi humas dalam konteks pelayanan publik," tambahnya.
Saat ini, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK sendiri mencapai 85 persen. Itu tak lepas dari cara pandang humas KPK dalam melihat peran informasi publik, sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pekerjaan yang dilakukan.
Baca Juga: Bank Dunia Suntik Pemprov Jabar Rp 1,4 Triliun Tuntaskan Sampah di Citarum
"KPK bertanggung jawab pada publik. Jadi bukan sosialisasi keberhasilan, tapi lebih dari itu, (yakni) mempertanggungjawabkan uang yang diberikan kepada masyarakat untuk apa saja," ucap Febri.
"Apa yang dimau publik? Kami yakin, bukan soal kepala daerah buka acara seremonial, bukan juga sambutan. Humas bukan fungsi satu arah, tapi dua arah. Semakin pejabat berinteraksi dengan masyarakat, akan semakin bagus. Media sosial jadi sarana untuk itu," imbuhnya.
Apalagi, Febri menambahkan, saat ini masyarakat punya pesimisme yang berlebihan terhadap pemerintah. Untuk itu lewat sarana yang ada, humas harus membuat agar instansi lebih bersentuhan dengan masyarakat, sehingga bisa menjawab persoalan yang ada.
"Saya yakin betul, kepala daerah akan mendukung kalau humas punya kepedulian pelayanan terhadap masyarakat, sehingga informasi akan fokus pada bagaimana masyarakat merasakan kehadiran dari pemerintah daerah tersebut," kata Febri.
"Ujungnya, penikmat terakhir tetap saja pimpinan daerah atau di instansi itu, karena masyarakat percaya, masyarakat merasa terlayani. Ini yang menjadi harapannya, yaitu agar bisa menjadi cara pandang bersama untuk unsur pimpinan daerah sekaligus karyawan atau pejabat di bidang humas," tegasnya.
Terkait PR Summit Piala Humas Jabar 2019, Febri mengatakan, acara ini bagus sebagai ajang bagi insan humas untuk menempatkan posisi sebagai bagian yang krusial dalam pelayanan informasi publik.
Berita Terkait
-
Kediaman Dua Mantan Anak Buah Gubernur Jatim Era Soekarwo Digeledah KPK
-
Pemdaprov Jabar Dorong Keterbukaan Informasi Lewat Jabar Open Data
-
Target PLN Jabar, Elektrifikasi Capai 100 Persen pada Akhir 2019
-
Yuk! Tonton Film Baskara ke Wukir, Pemenang ACFFest 2018
-
Kasus Suap Ketua DPRD Tulungagung, KPK Geledah Rumah Eks Bappeda Jatim
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa