Suara.com - Politikus Gerindra Andre Rosiade menampik pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono yang menyebut salah satu penumpang gelap ialah organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Andre memastikan HTI bukan merupakan penumpang gelap yang dimaksud Gerindra selama ini. Ia menyatakan, tidak ada keterlibatan HTI dari awal sampai berakhirnya pada gelaran Pilpres 2019 di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga.
"Saya gak tahu bang Poyuono dapat informasi dari mana ya, karena saya juga jarang ketemu beliau dan saya ingin pastikan HTI gak ada di BPN," ujar Andre kepada Suara.com, Selasa (13/8/2019).
"HTI bukan penumpang gelap karena memang HTI gak terlibat sama sekali di kami. Saya gak pernah ketemu HTI, saya gak pernah lihat HTI di pendukung pak Prabowo. Jadi memang HTI gak pernah kelihatan dari dulu," kata Andre.
Andre membeberkan penumpang gelap yang dimaksud ialah pihak yang ingin mengorbankan dan membenturkan antara ulama serta emak-emak dengan aparat. Adapun tujuan penumpang gelap melakukan itu ialah membuat situasi Indonesia menjadi chaos.
Namun Andre juga tidak menunjuk dengan pasti siapa pihak yang menginginkan situasi tersebut.
"Ya itu urusan penegak hukum yang bekerja," ucapnya.
Sebelumnya dalam wawancara dengan stasiun televisi Kompas TV, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono membuka sosok penumpang gelap yang dimaksud.
Menurut dia, penumpang gelap merupakan sosok yang kecewa gara-gara Prabowo dan Gerindra kini dekat dengan Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga: Jubir Prabowo Jelaskan Sosok 'Penumpang Gelap' yang Sesungguhnya
Arief Poyuono menyebut, salah satunya organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebagai penumpang karena sempat ikut dalam tim pemenangan Prabowo dan Sandiaga Uno.
"Kelompok-kelompok penumpang gelap itu kan banyak. Waktu itu kan sudah banyak, misalnya, beberapa tokoh-tokoh HTI yang ikut pemenangan Pak Prabowo dan Sandiaga Uno," ujar Arief Poyuono seperti dikutip Suara.com, Senin (12/8/2019).
"...tapi saya tidak mengatakan mereka negatif, artinya mereka sukarela waktu itu bergabung karena mereka memiliki perjuangan yang sama, ketika HTI dibubarkan. Mereka menjadikan Jokowi sebagai musuh bersama."
Pun Arief Poyuono mempersilakan 'penumpang gelap' itu untuk keluar dari barisan Prabowo dan Gerindra.
"Ya silakan keluar. Ya sudah keluar ya. Mereka tidak perlu lagi mengacaukan," ujar Arief Poyuono.
Berita Terkait
-
Jubir Prabowo Jelaskan Sosok 'Penumpang Gelap' yang Sesungguhnya
-
Said Didu Sebut Isu Penumpang Gelap Prabowo Disebar Orang Tak Jelas
-
Pengamat Meramal Hal yang Terjadi Jika PDIP dan Gerindra Berkoalisi
-
PDIP Harap Gerindra Lapor Polisi Soal Penumpang Gelap di Kubu Prabowo
-
Rachmawati Soekarnoputri Menangis di Dekat Try Sutrisno, Bicara Pancasila
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya
-
Mandiri Mikro Fest 2025, Langkah Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan