Suara.com - Partai Demokrat menyatakan diri ingin berkontribusi dan ikut memperkuat pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin. Meski belum merupakan sikap resmi, keinginan Demokrat itu mendapat sambutan baik dari Golkar sebagai partai di dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, keinginan partai-partai di luar KIK untuk bergabung di dalam koalisi, termasuk Demokrat merupakan suatu yang baik. Sebab, hal tersebut menandakan ada semangat untuk bersatu membangun bangsa.
"Semakin banyak dukungan terhadap pemerintahan Jokowi - Kiai Ma’ruf tentu semakin baik. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun bangsa ini," jata Ace kepada wartawan, Rabu (14/8/2019).
Ace menganggap, keinginan Demokrat juga tidak memiliki embel-embel apapun. Kendati begitu, keinginan partai di luar KIK yang mau bergabung masih harus diperbincangkan terlebih dahulu ihwal penempatan dan posisi dalam pemerintahan.
"Kami yakin dukungan Partai Demokrat ini semata-mata sebagai tanggung jawab bersama untuk bersama-sama memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa ini. Soal bagaimana peran dan posisi dalam pemerintahan dari partai-partai yang tidak bersama dalam berjuang memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf tentu akan dibicarakan dalam koalisi," tutur Ace.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyampaikan sikap partai yang ingin berkontribusi dan ikut memperkuat pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin lima tahun mendatang.
Ia mengatakan, Demokrat ingin membantu Jokowi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun keputusan apakah ikut dalam koalisi atau tidak, hal itu bergantung terhadap sikap Jokowi selaku presiden terpilih.
"Jadi kalau ditanya ke mana arah politik partai Demokrat ya arahnya adalah untuk memperkuat pemerintahan Pak Jokowi ke depan. Namun demikian sikap tersebut kita kembalikan pada Pak Jokowi karena Pak Jokowi adalah pemegang haknya, beliau lah yang diamanatkan oleh konstitusi sebagai pemegang hak prerogatif dan kita hormati itu," kata Ferdinand kepada wartawan, Senin (12/8/2019).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan kembali jika pernyataan Ferdinand tersebut belum menjadi sikap resmi partai belambang mercy. Sikap resmi, kata Syarief baru akan diputuskan melalui Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca Juga: Nasdem Apresiasi Keinginan Demokrat Gabung Koalisi Jokowi, Tapi...
"Ya belum diputuskan sama Majelis Tinggi gitu loh. Memang kan pembicaraan kan di antara kader kan ada yang mau masuk ada yang tidak gitu loh iya kan. Tapi kan komunikasi kan dengan presiden terpilih kan jalan terus, kalau memang sudah pasti pada saatnya akan disampaikan secara resmi," tutur Syarief.
Berita Terkait
-
Soekarwo Mundur dari Ketua DPD Demokrat Jawa Timur
-
Demokrat Mau Gabung ke Jokowi, Ketum Golkar: Memperkuat Posisi Pemerintah
-
Bantah Incar Jatah Menteri, Demokrat: Jangan Disamakan dengan Partai Lain
-
Nasdem Apresiasi Keinginan Demokrat Gabung Koalisi Jokowi, Tapi...
-
Ferdinand: Polusi Udara Jakarta Tak Bisa Diatasi dengan Syair Pujangga
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf