Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa salah satu pabrik narkoba rumahan yang berhasil dibongkar jajarannya menggunakan obat sesak nafas sebagai bahan pembuatan sabu-sabu berkualitas tinggi.
"Ada satu pabrik yang bisa memproduksi sabu-sabu dengan kualitas lebih tinggi dari impor tapi dengan bahan lokal, dari bahan-bahan obat sesak nafas yang bisa dibuat sabu," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Senin.
Hengki mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Narkoba Mabes Polri, sabu berbahan dasar obat sesak nafas tersebut punya kualitas yang lebih tinggi dari sabu-sabu impor dan sangat berbahaya.
Selain itu Hengki juga mengungkapkan jajarannya berhasil menggerebek pabrik ekstasi di Cibinong yang memproduksi barang haram tersebut dengan bahan-bahan yang sangat berbahaya dan diedarkan di Jakarta Barat..
Kemudian Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat juga membongkar pabrik narkoba di Kampung Ambon dan Kalideres.
"Mereka bisa memproduksi sampai dengan 15 kilogram per bulan. Oleh karena itu kita akan gencarkan kerja sama dengan masyarakat, stakeholder, dalam memberikan efek jera kepada pelaku tindak pidana," ujarnya.
Dijelaskan Hengki, hanya pada tahun 2019 saja, jajaran Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap 186 kilogram sabu-sabu.
Prestasi tersebut diraih karena jumlah tim khusus yang ada di Polres Metro Jakarta Barat lebih banyak dari polres lainnya.
"Untuk tahun 2019 kita mengungkap 186 kilogram sabu dan kami berbeda dengan polres yang lain. Kami bentuk tim khusus yang lebih banyak," ujarnya.
Baca Juga: Dicampur Belau dan Dicetak Spidol, Ada Pabrik Ekstasi Palsu di Jakarta
Hengki juga mengatakan pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, dan akan bekerja sama dengan Bea Cukai, BNN, dan Kejaksaan.
"Artinya kita mengungkap kasus ini dengan tidak melanggar hukum formil, kita ungkap di luar Jakarta Barat sebelum mereka masuk," pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jadi Tulang Punggung, Bagaimana Nasib Anak dan Cucu Nunung Srimulat?
-
Rio Reifan Transaksi Sabu Sebulan Lalu di Depan SPBU
-
Diizinkan Dokter Naik Pesawat, Syahnaz Sadiqah Langsung Pilih ke Australia
-
Tiga Kali Pakai Narkoba, Rio Reifan Masih Bisa Direhabilitasi?
-
Mertua Ada di Rumah saat Rio Reifan Diringkus Polisi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat