Suara.com - Fraksi Partai Golkar di DPRD Jakarta menyampaikan tanggapan atas perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD Perubahan) DKI Jakarta tahun 2020. Partai berlambang pohon beringin itu meminta Pemprov untuk mencari sumber valid polusi udara di Jakarta.
Polusi udara kerap kali menjadi sorotan publik karena berdasarkan aplikasi AirVisual, Jakarta kerap mendapat peringkat kualitas udara terburuk di antara seluruh ibu kota di dunia. Fraksi Golkar menanyakan tindakan serius dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk menangani hal tersebut.
"Jakarta menempati polusi udara terburuk urutan ketiga paling berpolusi di dunia. Untuk itu sampai sejauh mana Pemprov DKI Jakarta dapat mengatasi hal tersebut,” ujar Bendahara Fraksi Golkar DPRD DKI, Tandanan Daulay saat membacakan padangan Fraksi di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Daulay menuturkan, sebelum melakukan penanganan terkait polusi udara Jakarta diperlukan data yang valid soal kualitas udara Jakarta. Karena itu, ia meminta Dinas LH untuk mencari data tersebut.
“Maka Perlu data-data untuk mengukur kualitas udara dan kualitas air di wilayah DKI Jakarta. Fraksi Golkar meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencari data yang valid yang disinyalir menjadi penyebab polusi udara di Jakarta,” kata Daulay.
Terkait data tersebut, Daulay menyebut beberapa hal yang perlu dirinci Dinas LH seperti persentase emisi gas buang dari kendaraan umum dan kendaraan pribadi, limbah B3, berapa banyak sampah limbah rumah tangga, dan limbah sanitasi. Berbagai unsur itu dianggap sebagai polusi udara di Jakarta.
"Fraksi Partai Golkar mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup memberi data yang valid penyebab kualitas udara dan air menjadi tercemar," ujarnya.
Berita Terkait
-
47 Industri Manufaktur Mencemari Udara Jakarta, Tapi Tak Ditutup
-
Ikut Jadi Korban Polusi Jakarta, Sandiaga: Suara Saya Sekarang Serak
-
Soal Peluang Jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang: Saya Jadi Mensos Saja
-
5 Kiat Natasha Rizky Jaga Kesehatan Keluarga dari Polusi Udara Jakarta
-
Airvisual: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Ngeri! Teror Air Keras Pelaku Tawuran di Jaktim, Tukang Parkir Warkop jadi Sasaran
-
Kritik Prabowo Soal Ini, Refly Harun: Suka-suka Lah Mumpung Berkuasa, Apa Juga Halal
-
Imbas Keracunan Massal MBG, BGN Tutup 106 Dapur MBG
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
Pemerintah Lanjutkan Proses Pemilihan Gelar Pahlawan Nasional 2025, Masih Ada Nama Soeharto
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Tukang Cukur Mendiang Lukas Enembe Dipanggil KPK, Apa yang Dia Tahu Soal Korupsi Rp1,2 Triliun?
-
Divonis 11 Tahun Penjara, Ini Tampang Stefani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada