Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan rencana pembangunan di Jakarta yang menelan anggaran sebesar Rp 571 triliun tetap berjalan. Hal itu ditegaskan Anies meski nantinya ibu kota bakal dipindah ke Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Anies mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait pembangunan Jakarta.
"Pekan lalu sudah rapat level teknis dengan Menkeu, Bappenas, Menhub, sehingga rencana pembangunan di Jakarta jalan terus yang (menelan) Rp 571 Triliun," ujar Anies di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Pernyataan Anies menyusul Ibu Kota Negara yang akan dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi Ibu Kota baru tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Meski nantinya ibu kota RI dipindah, Anies berharap Jakarta tetap menjadi simpul kegiatan perekonomian global.
"Yang di Jakarta kita mendorong menjadi simpul kegiatan perekonomian global. Jadi Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian tidak ada pergeseran disitu," kata dia.
Mantan Mendikbud itu mengatakan pembangunan Jakarta harus dipercepat. Bahkan ia menargetkan pembangunan tersebut selesai pada 2030.
"Bulan Februari lalu kita sudah bahas bahwa pembangunan Jakarta harus dilakukan percepatan. Kita menargetkan sampai 2030," katanya.
Baca Juga: Momen Ahok dan Anies Bertemu usai Pelantikan DPRD DKI Jakarta
"Pembangunan itu ada yang dari swasta, APBD, APBN, ada yang KPBU itu sudah dibahas. Jakarta rencana pembangunan tetap jalan dengan atau tanpa pusat pemerintahan di Jakarta itu jalan terus," Anies menambahkan.
Lebih jauh, Aies menyebut fokus pembangunan di Jakarta yakni perumahan, transportasi, hingga jaringan utilitas.
"Jadi pembangunan perumahan di Jakarta, kedua pembangunan transportasi umum massal baik itu kereta api, LRT, MRT, mau pun jaringan bus seluruh Jakarta. Itu prioritas. Kedua jaringan utilitas, jaringan pembuangan air, jaringan air bersih kita kebut 10 tahun," ucap Anies.
Menurut Anies, mekanisme pasar sudah membentuk pusat kegiatan perekonomian berada di Jakarta. Karena itu ia tak khawatir dengan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan.
"Salah satu unsur pasar adalah jasa. Salah satu unsur jasa adalah jasa pemerintahan itu yang diputuskan pemerintah pusat. Tapi aspek semua yang lain di sini jalan terus," kata Anies.
"Sesungguhnya kalau di Jakarta kontributor terbesar kemacetan adalah rumah tangga, kedua kegiatan perekonomian, yang paling kecil kontributornya adalah kegiatan pemerintahan. Jadi tetap kita harus menyelesaikan masalah itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ibu Kota RI Pindah ke Kaltim, Polri: Ancaman Teroris Ada, Tapi...
-
Ibu Kota Baru di Kaltim, Ahok: Itu Keputusan Lama
-
5 Berita Bola Terbaru: Pemain Komentari Ibu Kota Pindah, Klopp Ingin Rehat
-
Kaltim Jadi Ibu Kota, Isran Noor: Positif untuk Indonesia Tengah dan Timur
-
Ibu Kota Negara Dipindah ke Panser Utara dan Kukar, Waspada Spekulan Tanah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
RUU Perampasan Aset Belum Juga Dibahas, Begini Jawaban Puan Maharani
-
Ayah Prada Lucky Dilaporkan ke Denpom, Diduga Langgar Disiplin Militer Gegara Hal Ini
-
Prabowo Tegas Bantah Dikendalikan Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Bukan Takut!
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan