Suara.com - Seorang pria kulit putih berusia sekitar 30 tahun membunuh enam orang dan melukai 22 lainnya dalam penembakan membabi buta antara Kota Midland dan Odessa di Texas Barat, Amerika Serikat, pada Sabtu (31/8/2019).
Penembakan massal dimulai dari pemberhentian lampu merah dan berakhir saat si penembak tewas ditembak oleh petugas keamanan.
Menurut polisi tersangka penembak membajak sebuah mobil pengirim surat dan melepaskan tembakan ke arah para polisi, termasuk pengendara motor dan orang-orang yang sedang berbelanja pada akhir pekan Hari Buruh.
“Setelah itu, ia ditembak hingga tewas di luar kompleks bioskop di Odessa,” kata kepolisian setempat.
Pihak berwenang sebelumnya menyangka ada dua penembak yang mengendarai dua mobil. Namun, Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke mengatakan dalam acara jumpa pers pada Sabtu petang ia yakin hanya ada satu pelaku.
“Penembak itu sedang menjalankan mobil dari Midland ke Odessa pada jalur Interstate 20 ketika ia dihentikan pada pukul 15.17 waktu setempat,” kata Gerke.
Tersangka menembak polisi, kabur ke arah barat Interstate 20 dan kemudian keluar jalur di Odessa. Di daerah itu, ia mengarah ke pertokoan Home Depot dan menembaki orang-orang di sana.
“Pada suatu saat, penembak tersebut mencuri sebuah mobil pengirim surat dan membuang mobil yang ia kendarai sebelumnya,” kata Gerke menjelaskan.
Pelaku kemudian mengendarai mobil itu kembali ke arah timur, di antara kejaran polisi. Mobil penembak lalu menabrak sebuah mobil pembawa peralatan di belakang kompleks bioskop Odessa Cinergy. Di sana, terjadi baku tembak antara dia dengan polisi dan tertembak hingga tewas.
Baca Juga: Trump Salahkan Gangguan Jiwa Jadi Penyebab Penembakan Massal di AS
Direktur rumah sakit, Medical Center Hospital, Russel Tippin, mengatakan telah menangani 13 korban, termasuk salah satu di antaranya yang meninggal.
“Tujuh orang berada dalam kondisi kritis, dua orang mengalami luka berat dan dua lainnya diberi perawatan namun kemudian dipulangkan,” katanya.
Dari laporan Reuters, salah satu korban luka akibat penembakan massal itu adalah balita berusia 17 bulan. Bayi bernama Anderson Davis itu merupakan satu dari 22 korban terluka akibat penembakan pada Sabtu (31/8), yang menewaskan tujuh orang, termasuk si pelaku.
Ibu korban, yang namanya tak disebutkan, mengatakan kepada Gubernur Texas Greg Abbott bahwa gadis kecil itu akan menjalani operasi pada Senin untuk menyembuhkan bibir dan mulutnya, sekaligus membersihkan pecahan peluru dari dadanya. Rahangnya baik-baik saja, kata dia.
Aksi penggalangan dana di sebuah situs, untuk menutupi biaya pengobatan, telah mengumpulkan 140.705 dolar AS (sekitar Rp 1,9 miliar) hingga Minggu malam.
Dalam situs disebutkan bahwa Anderson terkena peluru selama penembakan. Situs tersebut juga memuat pesan dari ibunya yang ditulis dalam perjalanan menuju Lubbock, Texas, saat putrinya diterbangkan ke rumah sakit di sana untuk menjalani perawatan.
Berita Terkait
-
Baku Tembak Polisi vs KKB Egianus Kogoya Bermula dari Insiden di Pasar
-
Baku Tembak di Wamena, Polisi Tembak Mati Anak Buah Egianus Kogoya
-
Dar... Der... Dor... Baku Tembak Terjadi di Wamena Papua, 1 Tewas
-
Demi Keamanan Anak, Orangtua di AS Kini Berburu Tas Sekolah Anti Peluru
-
Lady Gaga Bantu Sekolah di 3 Kota Terdampak Tragedi Penembakan Massal AS
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit