Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan seiring dengan kemajuan teknologi, cara dalam berbisnis ikut berubah. JK menuturkan, pada masa lalu ia berbisnis mesti memiliki tanah beserta pabrik, namun saat ini para pebisnis memiliki data untuk dapat mengembangkan perusahaannya.
JK mengatakan bahwa kekuatan teknologi mampu mengubah segala aspek dalam kehidupan manusia sehari-hari. Bahkan dalam aspek berbisnis.
"Akhirnya bisnis bukan lagi pabrik yang penting, (bukan) tanah yang penting, tapi data yang penting. Data yang paling mahal," jelas JK saat menyampaikan orator ilmiahnya dalam acara Sidang Terbuka Dalam Rangka Milad ke-58 Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (2/9/2019).
Hal yang dimaksudkan JK ialah bagaimana bisnis berbasis start up kini malah meraup keuntungan lebih banyak dibandingkan industri yang memiliki pabrik.
"Saya tidak paham lagi caranya. Rugi terus menerus, kayak Go-Jek itu, Grab merugi terus tapi nilainya naik terus. Jadi orang-orang yang sudah bisnis kaya kita, semua berubah akibat teknologi," ujarnya.
Menurutnya bukan hanya bagaimana mengubah metode bisnis. Kecanggihan serta kecepatan teknologi juga disebutkan JK, telah mengubah gaya hidup masyarakat sehari-hari.
Ia kemudian mencontohkan ketika masyarakat ingin melangsungkan pernikahan, maka mesti menyebarkan undangan secara manual. Akan tetapi dengan adanya teknologi, saat ini mengirim undangan pernikahan hanya perlu mengirimnya melalui pesan WhatsApp.
"Kalau dulu ada pesta perkawinan semuanya pada datang, semua ikut masak, semua ikut bawa pisau, potong-potong bawang. Sekarang tinggal panggil katering, selesai," tuturnya.
"Mau kawin kumpul keluarga bikin panitia besar, sekarang panggil EO (event organizer), berubah gaya kita tapi mengubah juga sistem kekeluargaan. Itu semua akibat teknologi yang berkembang seperti itu," tandasnya.
Baca Juga: Perkuat Lini Bisnis, PT Pos Indonesia akan Gunakan Layanan Jemput Bola
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?