Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto enggan banyak berkomentar terkait tuduhan Benny Wenda, Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), kepada dirinya.
Benny menuding Wiranto sebagai pihak yang sengaja memicu konflik horizontal di Papua dan Papua Barat.
Wiranto hanya menanggapi singkat atas tuduhan Benny tersebut. Menurutnya, Benny sedari dulu memang dinilainya sebagai orang 'ngaco'.
"Sejak dulu dia (Benny Wenda) memang ngaco," kata Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Selasa (3/9/2019).
Sebelumnya, Wiranto meminta masyarakat tak terkecoh dengan pernyataan Benny yang menyebut pemerintah Indonesia tidak memenuhi hak-hak masyarakat Papua. Wiranto menegaskan pernyataan Benny tersebut tidak benar.
Menurut Wiranto, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi bukti bahwa hak dasar masyarakat Papua telah diberikan.
Wiranto mengatakan, hak dasar masyarakat Papua tersebut telah diberikan dan diatur oleh Pemerintah Provinsi Papua sebagai penguasa daerah otonomi khusus.
"Tak ada seperti berita yang disampaikan Benny Wenda di luar negeri bahwa Indonesia itu mengebiri hak-hak rakyat Papua-Papua Barat. Setiap hari ada pembunuhan, setiap hari ada pelanggaran HAM, tak ada pembangunan di sana, dianaktirikan, itu semua tak benar. Jangan terkecoh dengan hal ini," kata Wiranto.
Untuk diketahui, Wiranto sempat menyebut Benny Wenda sebagai aktor kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Benny pun membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Tangkapi Aktivis Papua, Wiranto: Ini Negara Hukum Bung
Sebaliknya, Benny justru mengungkit bahwasa Wiranto sebagai pelaku pelanggaran HAM berat di Timor Timur.
"Ya, Wiranto kan yang menuduh saya? Wiranto yang melakukan aksi bumi hangus dan genosida rakyat Timor Leste. Wiranto yang punya pengalaman di Timor Leste. Dia juga berpengalaman menciptakan milisi-milisi sipil untuk mengubah perjuangan rakyat untuk referendum menjadi konflik horizontal, rakyat versus rakyat," kata Benny saat dihubungi Suara.com.
Tidak hanya itu, Benny menilai kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat itu pecah setelah Wiranto berkunjung.
"Bisa dicek, bentrokan itu ada setelah siapa yang datang ke Papua? Wiranto," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf