Suara.com - Kong, seorang pria berusia 68 tahun dari Thailand, dibekuk kepolisian provinsi Songkhla setelah tepergok memerkosa seekor sapi berusia 2 tahun di hutan.
Seperti dikutip Thai Rath Online, Rabu (4/9/2019), Kong ditangkap 30 Agustus silam. Awalnya, warga desa setempat melapor ke staf radio di kepolisian Hat Yai.
Mereka melaporkan bahwa ada seorang pria paruh baya yang melakukan aksi tak pantas dengan seekor sapi. Polisi pun langsung datang ke lokasi.
Pemilik sapi dan beberapa warga desa pun meringkus Kong. Ketika itu, Kong dalam kondisi telanjang setelah merogol seekor sapi.
Mereka juga menemukan baju dan celana Kong di hutan. Mobil milik Kong ditemukan teparkir di pinggir jalan, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Polisi pun membawa Kong untuk diinterogasi sekaligus mencegah aksi penduduk desa yang hendak menghakimi Kong.
Saat diinterogasi polisi, Kong hanya tersenyum. Dia mengakui memperkosa sapi. Kong juga mengaku melakukan hal serupa dua kali sebelumnya, tapi tidak pernah ditangkap.
Dia pun lalu mengungkap hanya mengikuti temannya yang lebih dulu memperkosa sapi. Dia berpikir itu adalah hal yang menyenangkan untuk dijajal.
Lalu, Kong pun pergi ke hutan kemudian mengambil seekor sapi yang saat itu tengah melahap rumput. Sapi itu diikat supaya tidak melarikan diri.
Namun, Kong mengaku tidak bisa merampungkan aksi tersebut karena sapinya terus memberontak hingga kemudian sang pemilik meringkusnya.
Kendati begitu, keterangan Kong dibantah oleh seorang pengendara sepeda motor berusia 50 tahun yang ikut menangkap Kong.
Dia mengatakan ketika menangkap Kong, dirinya dia melihat sperma di bagian kaki Kong. Sementara, sperma juga didapat di sapi tersebut.
Hal itu, menurt pesepeda motor tersebut, mengindikasikan bahwa Kong telah menyelesaikan aksi cabulnya.
Sementara, pemilik sapi mengaku kerap membawa peliharaannya itu ke hutan untuk diberi makan. Dia juga diinformasikan oleh penduduk setempat bahwa Kong sudah sering tepergok melakukan aksinya.
Dia mengatakan, ketika kejadian, melihat Kong dalam keadaan bugil dan mencoba untuk memperkosa sapi miliknya.
Berita Terkait
-
6 Fakta Wat Rong Khun, Kuil Eksentrik yang Dihiasi Patung Superhero
-
Pasang CCTV dalam Rumah, Pria Ungkap Tingkah Istrinya yang Bikin Sedih
-
Coret 10 Pemain, Timnas Thailand Andalkan Satu Striker Lawan Indonesia
-
Kena Hujan Badai, Aspal Jalanan Bisa Terkelupas Layaknya Karpet
-
Anak Alergi Susu Sapi, Ini Tanda, Gejala, dan Solusinya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...