Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku tidak akan memberhentikan stafnya yang sempat salah menyebarkan siaran pers tentang cuitan pengacara HAM dan pendamping mahasiswa Papua, Veronica Koman pada 19 Agustus 2019 lalu.
Rudiantara masih memberi toleransi terhadap staf tersebut, dia bahkan menduga anak buahnya itu sedang keletihan sehingga tidak perlu diberhentikan namun cukup ditegur.
“Saya sudah kasih tahu nih, yang bersangkutan mungkin lagi capek, ya sudah. Kalau perlu ditraining, ditraining. Itu saja, tegurannya bukan berarti diberhentikan,” kata Rudiantara kepada wartawan di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).
Dia memaklumi kesalahan anak buahnya tersebut sehingga tidak melakukan pemberhentian.
"Ya namanya setiap orang ada kekurangan, saya juga ada kekurangan, yang penting bagaimana caranya memperbaiki yang bersangkutan," ucapnya.
Sebelumnya, Kominfo mengaku telah membuat siaran pers yang salah dalam mencap tweet Veronica Koman sebagai hoaks.
Siaran pers itu berjudul "[HOAKS] Polres Surabaya Menculik Dua Orang Pengantar Makanan untuk Mahasiswa Papua" dengan gambar tangkapan layar cuitan Veronica yang diberi stempel merah bertuliskan “Disinformasi" dan disebar pada 19 Agustus 2019.
Kominfo menulis bahwa telah beredar kabar adanya penculikan dua mahasiswa yang ditangkap hanya karena mengantarkan makanan untuk penghuni asrama mahasiswa Papua yang dikepung oleh petugas Polres Surabaya.
Veronica Koman membantah telah menyebut “penculikan” dalam cuitannya. “Twit saya tidak menyebutkan bahwa 2 pengantar makan tersebut diculik, namun ditangkap. Saya bicara berdasarkan definisi KUHAP. Bahkan 2 orang tersebut menandatangani BAP. Apa itu namanya bukan ditangkap?” tuturnya.
Baca Juga: Anggota DPR Dapil Papua Barat : Perlu Kanalisasi Isu Papua
Dia pun meminta agar Kominfo memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka karena telah melakukan pencemaran nama baik terhadapnya.
Berita Terkait
-
Anggota DPR Dapil Papua Barat : Perlu Kanalisasi Isu Papua
-
Korban Kerusuhan Papua Diguyur Bantuan Senilai Rp 28 Miliar
-
Prabowo: Saya Yakin Pemerintah Sudah Merancang yang Terbaik untuk Papua
-
PBB Desak Pemerintah Buka Dialog Dengan Rakyat Papua, Menkopolhukam: Sudah
-
Akun Pembunuh Gadis Baduy Diserbu dan 4 Berita Terpopuler Lainnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar
-
Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo
-
Sudah 7 Hari Mogok Makan di Rutan, Aktivis Syahdan Husein: Sampai Semua Tahanan Politik Dibebaskan!
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Siapa Menteri BUMN Sekarang?