Suara.com - Tiga orang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan 'pamit' dari lembaga antirasuah itu. Menanggapi hal tersebut, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bertindak dengan menemui pimpinan KPK tersebut.
Peneliti ICW Donal Fariz mengatakan Jokowi harus menemui para pimpinan KPK sekarang agar situasi di internal KPK kembali kondusif. Lantaran, masalah yang dialami KPK sudah banyak dan berlarut-larut dibiarkan.
"Presiden harus segera cepat merespon. Adakan pertemuan dengan pimpinan KPK. Sebab kan ini persoalan yang menumpuk di KPK," ujar Donal saat dihubungi, Sabtu (14/9/2019).
Donal menganggap tiga pimpinan KPK itu menyatakan pamit sebagai bentuk panggilan darurat atau emergency call kepada presiden. Panggilan itu bertujuan agar Jokowi turut menyelesaikan masalah RUU KPK dan pemilihan pimpinan KPK periode mendatang.
"Itu adalah emergency call bagi pimpinan kpk kepada presiden agar membantu kondisi yg sedang kritis di kpk sekarang ini," jelasnya.
Menurutnya negara tidak pernah hadir saat KPK menghadapi persoalan seperti penyerangan terhadap penyidik, ancam bom pada pimpinan, dan tudingan politisasi. Namun di saat ini yang paling penting adalah menemukan solusi untuk masalah RUU dan pimpinam KPK.
"Bahas RUU KPK. Ini paling kritis menurut saya. Segera bertemu untuk membahas hal-hal yang berkaitan kondisi KPK," katanya.
Sebelumnya, dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarif mengembalikan mandat ke Presiden Jokowi. Sebelumnya Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan mundur sebagai komisioner KPK.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua KPK Agus Rahardjo saat jumpa pers di halaman Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Jumat (13/9/2019) malam.
Baca Juga: Tak Ikut Serahkan Mandat KPK, Basaria: Tanggung Jawab hingga Desember
Agus mengatakan Jokowi perlu segera mengambil langkah penyelamatan KPK. Sebab Agus merasa KPK saat ini sudah genting.
"Segera bapak presiden ambil langkah untuk penyelamatan," kata Agus.
Satu pimpinan KPK lainnya, Saut Situmorang juga lebih dahulu menyatakan mengundurkan diri sebagai pimpinan KPK.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!