Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangkap kode pernyataan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia yang menyodorkan sejumlah nama untuk dijadikan menteri.
Dalam sambutan pembukaan Musyawarah Nasional ke-16 HIPMI, di Hotel Sultan, Bahlil sempat merekomendasikan beberapa nama yang hadir untuk menjadi menteri seperti Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM Muhammad Lutfi dan Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani.
"Tadi adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini. Tadi beliau menunjuk-nunjuk abang Lutfi, menunjuk-nunjuk Ketua Kadin, abang Roeslan," ujar Jokowi dalam sambutannya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Namun, Jokowi menilai Bahlil adalah sosok pengusaha yang pintar. Sebab, Jokowi menangkap pesan bahwa Bahlil sebenarnya mendorong diri sendiri untuk menjadi menteri dengan membawa nama orang lain.
"Tapi saya tahu, adinda Bahlil ini pinter. Sebetulnya beliau menyorongkan diri sendiri. Tapi ditutup oleh beliau berdua tadi biar enggak kelihatan, tapi kelihatan sekali. Saya nangkep, saya nangkep, saya nangkep. Beliau berdua pesaingmu loh (untuk menjadi menteri)," kata dia.
Sebelumnya, dalam sambutannya Bahlil menyapa para pendiri dan mantan ketua umum HIPMI yang hadir.
Ia pun menyapa Muhammad Lutfi dan Rosan Perkasa Roeslani.
"Ada Ketum Bang Lutfi. Nah ini Pak Ketum Lutfi ini agak-agak mantap juga ini. Tapi tergantung pak. Kalau ketum HIPMI belum rekomendasi, ya jangan dulu pak. Di sebelah kiri ada ketum Kadin Bang Rosan. Ah ini juga pak, bagus juga pak. Bagus pak. Ya cuman ketum juga," kata Bahlil.
Tak hanya itu, Bahlil juga menyapa Raja Sapta Oktohari dan Erwin Aksa.
Baca Juga: Sudah Serahkan Mandat ke Jokowi, Ketua KPK Masih Lantik Pejabat
"Ada saudara saya juga Pak Okto. Ini bagus juga nih pak. Hobi olah raga ini pak. Ada Ketum Erwin Aksa. Ini bagus juga nih pak. Tapi kalau masih aktif jangan dulu," kata dia.
Bahlil menambahkan, pihaknya tidak meminta jatah menteri untuk kabinet baru Jokowi di periode 2019-2024. Namun ia ingin agar para menteri nanti berpihak kepada para pengusaha.
"Kalau kemudian tidak ada calon-calon menteri seperti itu bisa juga HIPMI memberikan rekomendasi," katanya.
Berita Terkait
-
Jubir: Kami Percaya Jokowi Takkan Membiarkan KPK Lumpuh Apalagi Mati
-
Oktober Nanti, Jokowi Ajukan Revisi 74 UU untuk Kondusifkan Iklim Investasi
-
Jokowi Ingatkan Pengusaha Segera Rebut Hati Konsumen Sebelum Direbut Asing
-
Sudah Serahkan Mandat ke Jokowi, Ketua KPK Masih Lantik Pejabat
-
Jokowi Akan Turun Tangan Ciptakan Konglomerat Baru dari Kalangan Muda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan