Suara.com - Lingkar Hijau Indonesia, organisasi pemerhati lingkungan, menilai pernyataan Menkopulhukam Wiranto yang mengatakan kebakaran hutan dan lahan tidak seheboh pemberitaan media massa adalah aneh.
Aktivis Lingkar Hijau dari Sumatera Selatan Hadi Jatmiko mengatakan, pernyataan Wiranto itu wajar karena lokasi karhutla sudah di-setting sedemikian rupa saat para menteri dan Presiden Jokowi datang meninjau.
Ia mengatakan, sebelum rombongan Presiden Joko Widodo datang meninjau lokasi kebakaran, pasti titik api sudah dipadamkan dengan berbagai cara.
"Sebelum presiden datang, maka dilakukanlah hujan buatan, pemadaman, jadi memang ada mobilisasi besar-besaran terhadap wilayah-wilayah yang terbakar. Nah, sehingga ketika presiden datang itu memang asapnya sedang turun, karena sudah ada setting yang dibuat untuk mengamankan presiden," kata Hadi saat ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
Maka dari itu, dia mempertanyakan kembali pernyataan Wiranto yang menyebut kebakaran tidak besar.
Bahkan, dia menyarankan rombongan presiden datang saat api kebakaraan hutan sedang berkobar hebat.
"Wiranto bilang asapnya tidak seheboh, anda datangnya kapan? Coba presiden dan menteri terkait datangnya pas heboh, pasti sedang terjadi kebakaran," tegasnya.
Sebelumnya, Wiranto mengklaim, bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di banyak daerah Indonesia tak separah yang diberitakan media massa.
Pernyataan itu diucapkan Wiranto setelah mendampingi Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi karhutla di Riau, Selasa (18/9/2019) kemarin.
Baca Juga: Ikut Jokowi Tinjau Karhutla Riau, Wiranto: Kami Tak Pakai Masker
"Realitas yang dikabarkan dengan realitas yang ada itu sangat berbeda. Ternyata kemarin waktu kami di Riau, tidak separah yang diberitakan," kata Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Rabu (18/9/2019).
Wiranto mengatakan, saat di Riau, banyak masyarakat yang belum menggunakan masker.
Jarak pandang juga dinilainya masih dalam taraf normal, dan asap tidak menganggu daya pandang mata.
Berita Terkait
-
Usai Mundur, Imam Kenang Awal Jadi Menpora, Salat di Masjid Kemenpora
-
Iriana Jokowi Canangkan Gerakan Indonesia Bersih di Sungai Cipakancilan
-
Wiranto Klaim Karhutla Tak Parah, Sawit Watch: Jangan Percaya Pejabat
-
5 Berita Tekno Apik Pagi Ini
-
Jadi Tersangka, Imam Nahrawi Akan Temui Jokowi, Bahas Nasib Jabatannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!