Suara.com - Kepala Polisi Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi menyebutkan demo rusuh mahasiswa di depan Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) kemarin disusupi kelompok lain selain mahasiswa. Demo rusuh itu terkait penolakan RUU KUHP dan UU KPK hasil revisi DPR.
"Kami mencurigai aksi anarkis tersebut ditunggangi oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini," kata Hengki saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019).
Demo mahasiswa yang berakhir ricuh hingga malam hari itu mengakibatkan kerusakan di beberapa titik seperti pembakaran Pos Polisi Lalu Lintas yang berada di bawah kolong Tol Slipi,Jakarta Barat.
"Saat ini kami sudah mengamankan sebanyak 17 orang terkait kasus perusakan dan pembakaran pos lantas Slipi. Mirisnya, dari para pelaku yang berhasil diamankan rata-rata mereka masih di bawah umur," ujar Hengki.
Hengki mengatakan Polrestro Jakarta Barat beserta Polda Metro Jaya masih mendalami pola yang digunakan oleh para pelaku karena terindikasi memiliki pola yang sama seperti demo 22 Mei lalu.
"Para pelaku yang diamankan juga berasal dari luar daerah atau luar Jakarta, ini yang patut kita curigai dan akan terus kita dalami," kata Hengki.
Sebelumnya, aksi yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh pada Selasa (23/9/2019) hingga malam hari.
Tuntutan awal yang diajukan oleh mahasiswa adalah bertemu dengan pimpinan DPR RI berharap RKUHP tidak diproses lebih lanjut.
Baca Juga: Korban Demo Rusuh, Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Belum Lewat Masa Kritis
Berita Terkait
-
Korban Demo Rusuh, Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Belum Lewat Masa Kritis
-
Deretan Aksi Demo Mahasiswa Banjiri Trending Twitter
-
Detik-detik Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Kritis di Jalan Usai Demo di DPR
-
Rekam Video Mahasiswa Ditangkap di JCC, Wartawati Ini Diintimidasi Polisi
-
Polisi Tangkap Pelajar Bawa Bom Molotov saat Demo Rusuh di DPR
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah