Suara.com - Krisdayanti, penyanyi kondang yang baru sepekan menjadi anggota DPR RI periode 2019 – 2024, mengakui hanya tamatan sekolah menengah atas.
Namun, Krisdayanti mengatakan semua orang berhak mendapat kesempatan menjadi anggota dewan meski berbekal ijazah SMA.
Menurutnya, pendidikan terakhir bukanlah faktor utama dalam menentukan dan mengukur kapasitas sesorang.
Terpenting bagi Krisdayanti, komitmen dirinya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui lembaga legislatif.
Apalagi selama ini, kata dia, PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya tak pernah mempermasalahkan latar belakang pendidikan kader. Begitu juga dengan dirinya yang juga tak mau ambil pusing soal penilaian orang lain.
“Selama dia punya kapasitas dan kualitas serta punya komitmen tinggi buat bangsa ini, berhak untuk diberikan kesempatan, apa pun pendidikannya,” kata Krisdayanti kepada Suara.com, Senin (7/10/2019).
Sebelumnya, publik bertanya-tanya mengenai riwayat pendidikan Krisdayanti. Pasalnya, dalam laman daring dpr.go.id, riwayat pendidikan diva pop tersebut tak tercantum.
Menanggapi hal tersebut, Krisdayanti blak-blakan mengenai riwayat pendidikan formal terakhirnya.
Krisdayanti tanpa ragu mengakui dirinya merupakan lulusan SMA 3 Jakarta. Sekolah itu pula merupakan tempat terakhir KD—sapaan karibnya—mengeyam pendidikan formal.
Baca Juga: Riwayat Pendidikannya Tak Tercantum di DPR, Krisdayanti: Saya Lulusan SMA
KD mengakui, selalu melampirkan riwayat pendidikan dalam setiap pengisian data diri, termasuk sat menjadi anggota legislatif.
“Selalu saya sisipkan riwayat pendidikan saya terakhir di SMA 3 Jakarta,” ujar Krisdayanti.
Karenanya pula, Krisdayanti mengakui terheran-heran setelah mengetahui riwayat pendidikannya tak tercantum pada laman resmi DPR RI.
“Iya aneh kok belum terdata,” kata Krisdayanti.
Pernyataan tersebut untuk menjawab sejumlah pihak yang menyoroti profil penyanyi berusia 44 tahun tersebut, terutama soal riwayat pendidikannya.
Dikutip dari laman daring dpr.go.id, Minggu (6/10/2019), riwayat pendidikanKrisdayanti masih kosong. Begitu pula riwayat pekerjaan, organisasi, pergerakan dan penghargaan.
Berita Terkait
-
Riwayat Pendidikannya Tak Tercantum di DPR, Krisdayanti: Saya Lulusan SMA
-
Bocor Foto Teuku Rassya dan Aurel Hermansyah saat Balita, Jodoh?
-
Kumpul Bareng Diva, Syahrini Dibilang Numpang Tenar
-
Jadi Anggota DPR, Riwayat Pendidikan Krisdayanti: Data Tidak Ditemukan
-
Wow, Ini Jumlah Kekayaan Diva Krisdayanti yang Tercantum di LHKPN
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden