Suara.com - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyampaikan laporan kerja selama lima tahun terakhir kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam laporannya, disampaikan adanya ketimpangan yang terlihat antara masyarakat golongan miskin dan masyarakat golongan kaya.
Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto menjelaskan bahwa saat ini angka kemiskinan memang menurun. Akan tetapi ia tidak menampik kalau ketimpangan dalam masyarakat pun tidak bisa ditutupi.
"Kalau dilihat dari menurunnya gini (ratio) memang benar. Tapi gini ini adalah ketimpangan yang relatif. Sebetulnya kalau ketimpangan yang absolut, artinya yang paling miskin dibandingkan yang kaya, ini semakin sangat timpang," kata Bambang di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (9/10/2019).
Bambang kemudian membandingkan dengan negara lain. Ia menyebut kalau di Amerika pun kesenjangan tidak dapat dihindari, namun orang yang paling miskin masih bisa membeli mobil dan menyewa rumah.
Kondisi itu berbeda dengan yang ada di Indonesia. Bambang menuturkan, hampir setengah dari aset nasional justru dikuasai oleh hanya oleh satu persen orang di Indonesia.
"Satu persen orang di Indonesia menguasai 50 persen aset nasional, jika naikan jadi 10 persen keluarga maka ini menguasai 70 persen. Artinya sisanya 90 persen penduduk memperebutkan 30 persen sisanya. Itu yang perlu dikoreksi," tuturnya.
Untuk memperbaiki masalah tersebut, Bambang menyebut akses kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus diperbaiki. Bagaimana masyarakat menengah ke bawah kata dia, bisa membeli dengan mudah. Selain itu juga mestinya ada luang lapangan pekerjaan yang baik.
"Ini harus penuhi dulu, sekolah, sanitasi, kesehatan, listrik hinggga air bersih harus terus dibangun untuk mengurangi kesenjangan," tandasnya.
Baca Juga: Amankan Pelantikan Presiden, AU Siapkan Seluruh Alutsista
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India