Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun rumah susun atau rumah lapis di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Pembangunan tersebut sekaligus untuk merealisasikan janji kampanye Gubernur Anies Baswedan saat Pilkada 2017 lalu.
Anggota DPRD Jakarta dari fraksi Gerindra, Syarif mengatakan rumah tersebut bakal diberikan kepada warga asli sana secara cuma-cuma, alias gratis. Hal itu kata Syarif, merupakan janji Anies.
Syarif menyebut status rumah yang bakal dibangun untuk warga sedang dikaji. Untuk rencana keseluruhannya sendiri mencakup soal regulasi, cagar budaya hingga pembangunan.
"Status rumah masih dalam kajian dengan Kementerian PUPUR. Janji Pak Anis dibagikan (secara) cuma-cuma," ujar Syarif di gedung DPRD DKI, Jumat (11/10/2019).
Menurutnya pembahasan soal status rumah masih panjang. Syarif mengatakan pembahasan tersebut bakal melibatkan banyak pihak termasuk, sejumlah kementerian.
"Kajian akan dilakukan, kajian bersama dengan BPK, keuangan dengan kementerian," jelasnya.
Namun Syarif mengaku belum mengetahui soal bagaimana nantinya Anies memberikan rumah lapis secara gratis. Seharusnya kata dia, hunian tersebut statusnya sewa tidak dibagikan secara cuma-cuma meski tanah dan bangunannua merupakan milik Pemprov DKI.
"Kalau tanah pemerintah, dananya dari pemerintah, harusnya statusnya sewa. Gimana tuh ya? Dananya pemerintah, tanahnya pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana membangun kembali Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi tersebut sudah pernah digusur oleh Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga: Novel Blak-blakan soal Foto Viral Dirinya Bareng Gubernur Anies Baswedan
Anies mengaku pihaknya sudah melakukan persiapan untuk melaksanakan hal tersebut. Rencananya pembangunan akan dimulai tahun depan, 2020.
"Tahun 2020 kami mulai (pembangunannya)," ujar Anies di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO