Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) melaporkan tindakan represif oknum anggota kepolisian terhadap dua mahasiswa yakni Gusti Aji (21) dan Yoverly (20) ke Polda Metro Jaya, Senin (14/10/2019).
Akibat tindakan kekerasan yang dialami dua mahasiswa itu usai berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI beberapa waktu lalu, mengakibatkan luka hingga gegar otak.
Ketua BEM Universitas Krisnadwipaya, Dwiki mengatakan, bahwa pelaporan itu diserahkan ke bagian profesi dan pengamanan (Propam) untuk segera menemukan oknum aparat yang melakukan tindakan represif tersebut. Tentu tujuan lainnya ialah agar pelakunya bisa dihukum sesuai dengan perbuatannya.
"Kami juga berharap agar oknum tersebut diberikan sanksi tegas dan hukuman yang seberat-beratnya," kata Dwiki dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Senin (14/10/2019).
Dwiki menjelaskan, bahwa insiden kekerasan itu terjadi ketika Gusti dan Yoverly hendak kembali pulang setelah melaksanakan unjuk rasa usai jam yang telah ditentukan yakni pukul 18.00 WIB.
Di mana mahasiswa Unkris telah sepakat untuk berkumpul di lokasi yang telah ditentukan sambil menunggi teman-teman lainnya yang masih belum berkumpul. Mereka mengetahui apabila kondisi menjadi tidak kondusif pada pukul 19.00 WIB.
Namun, hingga jelang dini hari, Gusti dan Yoverly belum juga ditemukan, kabar buruk pun diterima kalau keduanya mendapatkan perlakuan represif dari oknum aparat kepolisian.
Menurut pengakuan kedua korban, mereka menjadi sasaran tindakan represif oknum aparat kepolisian saat hendak menuju ke titik kumpul untuk pulang.
"Saat menuju ke titik kumpul mereka melewati sekumpulan aparat kepolisian, keduanya langsung mendapatkan ancaman tembakan jika mereka melarikan diri," ujar Dwiki.
Baca Juga: Jalan ke Istana Merdeka Ditutup, Mau Ada Demo
Tanpa perlawanan mereka diperlakukan dengan sangat kejam. Mereka digeledah dan seluruh pakaiannya dilucuti. Bahkan diludahi oleh aparat, tidak hanya itu puluhan oknum polisi langsung melakukan kekerasan berupa tindakan pemukulan menggunakan tangan kosong dan benda tumpul lainnya seperti popor senjata.
Keduanya juga mengaku diinjak menggunakan sepatu. Tidak sampai di situ, pada saat akan ditangani oleh tim medis, korban juga masih sempat mendapatkan tindakan pemukulan.
Akibatnya, Gusti mengalami luka di bagian kepala, tangan, paha dan bagian tubuh lainnya. Luka di kepalanya membuat Gusti harus mendapatkan perawatan medis dengan puluhan jahitan dan mesti dirawat inap sepekan di rumah sakit TNI AL Dr. Mintohardjo, Jakarta Pusat.
"Sedangkan Yoverly mengalami gegar otak karena luka di kepalanya. Ia dirawat di RSUD Pasar Rebo selama lima hari dan kini masih menjalani pemulihan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ratusan Polisi Berjaga di Depan Gedung DPR Jelang Pelantikan Jokowi
-
Jalan ke Istana Merdeka Ditutup, Mau Ada Demo
-
Mau Ada Demo Mahasiswa Lagi, Jalan ke Gedung DPR Ditutup
-
Protes Kekerasan Aparat, Emak-Emak Tabur Bunga di Polda Metro Jaya
-
Faktor Keamanan, Anggota Ditlantas Polda Metro Gunakan Body Camera
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf