Suara.com - Sejumlah kementerian dan lembaga membuat inovasi baru untuk melakuakn pencegahan stunting berbasis teknologi. Inovasi berbasis aplikasi tersebut diluncurkan untuk menurunkan stunting dari berbagai aspek.
Pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting melalui tiga prioritas yakni prioritas intervensi yakni intervensi sensitif dan spesifik stunting, prioritas lokasi, dan target prioritas intervensi, yakni keluarga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Dengan adanya prioritas intervensi tersebut maka ke depannya, sejumlah kementerian/lembaga yang memiliki kewenangan itu bisa secara fokus mengerjakan tugasnya masing-masing.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan intervensi spesifik ditunjukan untuk pencegahan serta mengatasi stunting secara langsung kepada ibu hamil seperti pemberian zat besi, imunisasi, makanan tambahan, tablet tambah darah, dan lain sebagainya.
Kemudian intervensi sensitif yang multi-sektoral untuk mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang dapat berhubungan dengan peningkatan risiko stunting, seperti akses sanitasi dan air bersih, akses terhadap bantuan sosial, peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan kesehatan remaja.
"Misalnya contoh pemberian asi ekslusif kita harus dorong. Kemudian ibu hamil tentu, ibu hamil itu tidak boleh kekurangan energi," kata Nila di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Senin (14/10/2019).
Inovasi yang diperkenalkan ialah aplikasi Anak Sehat milik Kemenkoinfo. Aplikasi itu merupakan alat edukasi pencegahan stunting yang dibuat untuk remaja putri dan rumah tangga 1.000 HPK.
Kedua aplikasi e-PPBGM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Kementerian Kesehatan yang merupakan inovasi pemantauan gizi anak.
Lalu aplikasi lainnya ialah e-HDW (Gumas Development Worker) yang dibuat oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT). Inovasi itu dibuat sebagai alat kerja kader pembangunan manusia (KPM) dalam memantau lima paket layanan pencegahan stunting di desa.
Baca Juga: Wapres JK Sebut Dampak Stunting Sangat Besar
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?