Suara.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam terpaksa menghentikan pidato tahunannya pada Rabu, setelah beberapa anggota Parlemen mengganggu pertemuan tersebut dengan berteriak-teriak dan mencemooh saat Lam memulai pidatonya.
Lam dijadwalkan mengumumkan rangkaian gagasan properti dalam upaya memulihkan kepercayaan pada pemerintahnya setelah rangkaian protes antipemerintah berlangsung lebih dari empat bulan, demikian laporan Reuters yang dilansir Antara, Rabu (16/10/2019).
Lam, yang didukung Beijing dan telah menolak seruan agar mundur, sebelumnya dijadwalkan menyampaikan pidato ketiganya soal kebijakan sementara kerusuhan yang meningkat telah menjerumuskan kota yang dikuasai China tersebut ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dasawarsa.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China pada Rabu mengatakan, bahwa Beijing dengan tegas menentang sejumlah langkah baru yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS sehubungan dengan aksi protes Hong Kong.
Pihaknya juga mendesak agar para anggota parlemen menghentikan campur tangan mereka.
Hubungan China dengan Amerika Serikat akan rusak apabila legislasi tersebut disahkan menjadi hukum, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang melalui pernyataan.
Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong, salah satu langkah yang diloloskan DPR, akan mengharuskan menteri luar negeri AS menyatakan setia tahunnya bahwa Hong Kong mempertahankan otonomi mereka untuk mendapatkan perlakuan khusus sebagai pusat bisnis utama.
Berita Terkait
-
Polisi Hong Kong: Kerusuhan Berada di Level Mengancam Jiwa
-
Bentrok Polisi - Demonstran Warnai Aksi Protes Lanjutan di Hong Kong
-
Pengunjuk Rasa Hong Kong dan Polisi Bentrok di Pusat Perbelanjaan
-
Apple Hapus Aplikasi yang Bisa Lacak Keberadaan Polisi
-
Polisi Hong Kong Tangkap 77 Orang Karena Demo Pakai Masker
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Investasi DME Mandek? BKPM Akui Belum Ada Investor Serius Garap Hilirisasi Batu Bara
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Dominasi Digital Kian Mencekik? UMN dan Wavemaker 'Bocorkan' Peta Jalan Transformasi Industri Media
-
Rekam Jejak Halim Kalla: Dari Inovator Bioskop Digital ke Tersangka Korupsi Rp1,3 Triliun
-
TKA 2025 Resmi Ditutup, Selanjutnya Fase Apa yang Dilalui Para Siswa?
-
Sandera Polisi saat Demo Rusuh, Hakim Perintahkan 2 Mahasiswa Undip Dibebaskan dan Berkuliah Lagi
-
Terkuak! Ahli Beberkan Aturan Krusial Penetapan Tersangka di Sidang Praperadilan Nadiem
-
Cegah Tragedi Al Khoziny Terulang, Pemerintah Akan Audit dan Rehabilitasi Pesantren Tua
-
Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Jalan, KPK Panggil Walikota Padangsidimpuan dan Ketua PKB Sumut
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?