Suara.com - Retno Marsudi menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia. Dia menggantikan Marty Natalegawa, pendahulunya.
Namanya kembali masuk bursa Kabinet Jokowi jilid II untuk periode 2019-2024. Retno dicalonkan lagi menjadi Menteri Luar Negeri.
Alumni Universitas Gadjah Mada ini bergabung dengan Kementerian Luar Negeri sejak tahun 1986. Di sana, istri dari Agus Marsudi telah merasakan berbagai posisi jabatan.
Pengalamannya di bidang hubungan internasional tidak perlu diragukan. Apalagi Retno juga telah menulis banyak artikel tentang isu-isu urusan luar negeri.
Sejak dilantik pada 27 Oktober 2014, Retno mendapatkan banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Akankah Presiden Jokowi tetap mempertahankannya sebagai Menlu?
Berikut profil lengkap Retno Marsudi:
- Nama Lengkap: Retno Lestari Priansari Marsudi
- Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, 27 November 1962
- Agama: Islam
- Suami: Agus Marsudi
- Anak: Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi
Pendidikan
- SMA Negeri 3 Semarang
- S1, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1985)
- S2, Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda
Karier
- Third Secretary Penerangan pada KBRI Canberra (1990 – 1994)
- Sekretaris Bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda (1997 - 2001)
- Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa (2001 - 2003)
- Direktur Eropa Barat (2003 - 2005)
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia (2005 - 2008)
- Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (2008 - 2012)
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012 - 2014)
- Menteri Luar Negeri RI (2014 - 2019)
Penghargaan
Baca Juga: Jika Ditawari Jadi Menteri Jokowi, Ridwan Kamil Tegaskan Bakal Tolak
- Order of Merit (Grand Officer – the Second Highest Decoration) dari Raja Norwegia tahun 2011
- The Ridder Grootkruis di de Orde van Oranje-Nassau tahun 2015
- Agen Perubahan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) di tahun 2017
- Penghargaan Perlindungan Buruh Migran dari Serikat Buruh Migran Indonesia di tahun 2017
- "El Sol del Peru" ("Matahari Peru") pada tahun 2018
- Elle Style Awards 2018, kategori Outstanding Achievement
- Penghargaan Hubungan Masyarakat 2018 kategori Pejabat Pemerintah
- Penghargaan Khusus untuk Pemimpin Diplomasi Kemanusiaan dari PKPU Human Initiative tahun 2018
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis