Suara.com - Muncul dugaan pemakaian senjata kimia dalam serangan yang dilakukan oleh Turki kepada pasukan Kurdi. PBB melakukan menyelidikan atas dugaan tersebut.
Dilansir dari The Guardian pada Sabtu (19/10/2019), enam orang dan beberapa warga sipil dilaporkan menderita luka bakar misterius setelah serangan militer Turki.
Inspektur senjata kimia PBB mengumumkan bahwa mereka sedang mengumpulkan informasi menyusul tuduhan tersebut. Ada dugaan pemakaian fosfor putih oleh pasukan Turki hingga menciderai anak-anak di Suriah awal pekan ini.
Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) mengatakan pada hari Jumat pagi bahwa "mereka mengetahui situasi dan mengumpulkan informasi sehubungan dengan kemungkinan penggunaan senjata kimia".
Pihak Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa enam pasien, baik warga sipil dan militer, berada di rumah sakit di Hasakah dengan luka bakar dari "senjata yang tidak dikenal". Mereka juga sedang berusaha untuk mengevaluasi senjata apa yang telah digunakan.
Mereka mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia yang dimaksud. Kurdi juga mengaku telah bekerja sama dengan pihak internasional untuk menyelidiki masalah tersebut.
Seorang ahli senjata kimia asal Inggris mengirim foto-foto dari seorang mantan kolega seorang anak dengan tubuh yang terbakar parah di sebuah rumah sakit garis depan mengatakan dia pikir kemungkinan mereka menunjukkan luka bakar kimia yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Polisi Terima 55 Kantong Mayat Tragedi Ponpes Al Khoziny, 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh!
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan