Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam sepucuk surat tentang serangan Turki ke Suriah, "Jangan menjadi pria yang keras" dan "Jangan menjadi orang bodoh!"
Surat bertanggal 9 Oktober dirilis oleh Gedung Putih pada Rabu (15/10) saat Trump berjuang mengendalikan konflik politik menyusul keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah utara, sehingga membuka jalan bagi serangan Turki terhadap Kurdi.
Surat itu berupaya merayu Erdogan agar membatalkan keputusannya menyerbu Suriah, yang Erdogan katakan kepada Trump melalui percakapan telepon 6 Oktober.
"Mari kita bekerja dengan baik!" kata Trump. "Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan Saya tidak ingin bertanggung jawab atas hancurnya ekonomi Turki - dan Saya mau."
Trump menulis surat yang dirilis itu untuk mendukung pandangannya bahwa ia tidak memberi Turki lampu hijau untuk menyerbu Suriah. Banyak anggota parlemen yang menghujani Trump dengan kritikan pedas atas keputusannya untuk memindahkan pasukan AS dari zona konflik tersebut.
"Saya telah bekerja keras untuk menyelesaikan beberapa masalah Anda. "Jangan mengecewakan dunia. Anda mampu membuat kesepakatan yang luar biasa," kata Trump dalam surat itu.
Presiden menuliskan bahwa komandan Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, Jenderal Mazloum Kobani Abdi, bersedia berunding dan membuat sejumlah konsesi.
"Sejarah akan menatap Anda dengan baik jika melakukan ini dengan cara yang benar dan manusiawi. Dan sejarah selamanya akan memandang Anda sebagai iblis jika hal baik tidak terjadi. Jangan menjadi pria yang keras. Jangan menjadi manusia bodoh!" kata Trump.
Ia menambahkan" "Saya akan hubungi Anda nanti." (Reuters/Antara)
Baca Juga: Terkait Operasi Militer, Erdogan: Turki Tak Berniat Caplok Suriah
Berita Terkait
-
Ucapan Selamat Ivanka Trump ke Perdana Menteri Ethiopia Salah Ketik
-
Mahathir Mohamad hingga Utusan Donald Trump Bakal Hadiri Pelantikan Jokowi
-
ABC News Pakai Video Palsu Soal Operasi Militer Turki, Trump: Memalukan!
-
Presiden Turki Ancam Eropa, Akan Kirim 3,6 Juta Pengungsi
-
Turki Serang Suriah, Donald Trump Geram dan Beri 3 Pilihan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan