Suara.com - Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur merespons keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI peridoe 2019-2024.
Menurutnya, dipiihnya Prabowo sebagai Menhan itu menandakan Jokowi telah menutup harapan para keluarga korban pelanggaran HAM berat.
"Itu menunjukan pak Jokowi pertama, menutup erat, katup, atau menutup harapan dari korban," kata Isnur di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dia menganggap, Jokowi masih berpihak kepada kalangan militer Orde Baru seperti Prabowo dan Eks Menkopolhukam Wiranto yang disebut-sebut terlibat dalam kasus-kasus HAM masa lalu.
Isnur juga menilai masuknya nama Prabowo ke dalam Kabinet Indonesia Maju itu menandakan Jokowi tak miliki komitmen menuntaskan masalah pelanggaran HAM seperti yang pernah digaungkan saat memimpin pemerintahan dalam kabinet jilid pertama.
Dia pun menyinggung kepimpinan Wiranto saat masih menjadi pembantu Jokowi. Menurutnya, kasus kekerasan seperti saat mahasiswa di sejumlah daerah melakukan aksi protes untuk menolak pengesahan RUU KPK dan KHUP.
"Ketika pak Wiranto jadi Menpolhukam, kekerasan demi kekerasan terjadi. Papua semakin banyak korban, demonstran banyak yang meninggal, kerusuhan banyak yang meninggal dan lain-lain," kata dia.
Isnur juga menanggap keberadaan Prabowo dalam pemerintahan Jokowi juga berdampak buruk terhadap upaya reformasi di tubuh TNI.
"Nah kami khawatir dengan naiknya pak Prabowo sebagi Menhan, juga membawa arus balik reformasi TNI yang sudah maju, walaupun belum selesai tapi sudah banyak kemajuan di tubuh TNI," jelasnya.
Baca Juga: Fachrul Razi jadi Menag Banyak Diprotes Kiai, Begini Respons Istana
Berita Terkait
-
Prabowo Subianto Jadi Menhan, YLBHI: Noda Kelam dalam Sejarah Bangsa
-
Fachrul Razi Ogah Disebut Menteri Agama Islam
-
Mahfud MD Nonton Acara Sertijab Prabowo Subianto di Kemenhan
-
Kecewa Sikap Politik Prabowo, Eks Relawan: Kemarin Tolak Hasil Pilpres
-
Relawan Projo Bubar Gegara Prabowo jadi Menhan, PDIP Ogah Pusing
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Agar Tak Senasib Timor-Esemka: Mobil Nasional Ala Prabowo Harus Bebas Politik, Kualitas Nomor Wahid
-
Divonis Ringan Kasus Pedofilia, Hakim Bongkar Aib Eks Kapolres Ngada: Hobi Tonton Film Biru Anak!
-
Jakarta Krisis Lahan Kuburan! Pramono Pertimbangkan Pemakaman Vertikal
-
Dari Barus, Muhaimin Pimpin Upacara Hari Santri 2025: Ajak Santri Terobos Belenggu Keterbatasan
-
Korban Ledakan Gas di Cengkareng Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 55 Persen
-
Lahan Pemakaman di Jaksel Penuh, TPU Kebagusan Terapkan Sistem Tumpang: 3 Jenazah Ditumpuk
-
Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian