Suara.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menerapkan proactive government guna mengakselerasi investasi.
Selain aktif mempromosikan potensi-potensi investasi di Tanah Pasundan, Pemdaprov Jabar pun mendengarkan masukan serta keluhan dari Duta Besar (Dubes) negara sahabat untuk Indonesia maupun investor potensial. Hal ini tercermin dalam acara CEO Ambassador Breakfast Meeting di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (24/10/2019).
Dalam acara yang dihadiri Dubes negara sahabat untuk Indonesia dan CEO perusahaan itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil lebih dulu mempresentasikan prospek dan informasi terkait investasi. Kemudian, para tamu dipersilahkan mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, maupun melontarkan keluhan.
“Selain menjelaskan, saya juga mendengarkan curhatan. Salah satu curahatannya tadi dari Korea (Chairman Korea Garment Association, Ahn Chang Sub),” kata Emil.
Keluhan Ahn berkaitan dengan kenaikan upah yang tergolong signifikan. Menurut Emil, keluhan maupun masukan, seperti yang diutarakan Ahn, diperlukan oleh Pemdaprov Jabar untuk mencari solusi.
“Kita akan cari waktu dan rapat untuk membahas keluhan investor Korea. Pekerja Jabar ini sangat produktif dan memiliki keahlian yang bagus. Jadi, mereka bingung. Pindah ke provinsi yang upah lebih rendah, tetapi tidak berkualitas buat apa. Jadi, kita punya kelebihan,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Emil juga mendapat masukan dan keluhan dari Dubes Belgia untuk Indonesia. Keluhan tersebut terkait dengan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia, khususnya Jabar.
“Yang kedua, dari Dubes Belgia, masyarakat Jabar bahasa Inggris pas-pasan. Ini yang menyebabkan daya kompetisi untuk perusahaan global jadi rendah. Ini yang harus kita tingkatkan,” katanya.
“Itu kritikan dari mereka. Hari ini tidak hanya mempromosikan tetapi menerima kritikan yang menjadi masukan untuk saya untuk dicari solusinya,” ucap Emil melanjutkan.
Baca Juga: Pemdaprov Jabar Selenggarakan CEO Ambassador Breakfast Meeting
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyatakan, selain upah, banyak investor ingin dijadikan mitra oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
“Mereka ingin engagement Pemerintah Daerah dan menjadikan investor sebagai mitra. Keluhan dari investor kebanyakan seperti itu,” kata Dino.
Maka itu, Dino mengapreasi langkah Pemdaprov Jabar yang memerhatikan profit bagi investor. Karena jika investor merasa kerasan berinvestasi di Jabar, mereka akan mengajak rekan bisnis untuk menanam modal ke Tanah Pasundan.
“Kunci sukses Pemda dalam bidang investasi itu adalah mengutamakan keutungan investor dulu. Investor untung apa yang terjadi? investor bayar pajak, langan kerja, dan dia akan melakukan promosi. Saya apresiasi sekali langkah Gubernur Jabar,” ucapnya.
CEO Ambassador Breakfast Meeting sendiri merupakan kerja sama antara Pemdaprov Jabar dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang dipimpin oleh Dino Pati Djalal. Semua pihak yang hadir duduk bersama dalam satu meja sambil menikmati hidangan.
Berita Terkait
- 
            
              Buntut Kebakaran Pipa Minyak Pertamina, Ridwan Kamil Bakal Panggil PT KCIC
 - 
            
              Upah Buruh Garmen di Jabar Terus Naik, Bikin Pengusaha Korsel Galau
 - 
            
              Pemdaprov Jabar Selenggarakan CEO Ambassador Breakfast Meeting
 - 
            
              Ridwan Kamil: Jabar Siap Ngabret Bersama Pemerintah Pusat
 - 
            
              Suplai BBM Bandung Raya Aman Pasca-kebakaran Pipa Pertamina di Kota Cimahi
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?
 - 
            
              Gus Ipul Murka: Bansos Dipakai Bayar Utang dan Judi Online? Ini Sanksinya!